"Tadi banjirnya jam dua jam tigaan lah. Airnya sampai masuk ke kamar mandi sini. Ini baru surut jam 12-an lah," kata Suwaryo dalam wawancara di kediamamannya yang terletak tepat di bibir kali Ciliwung, Kecamatan Rawajati, Kelurahan Pancoran, Sabtu.
Menurut warga lainnya yang juga anggota Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci), Rahmat, banjir di Rawajati disebabkan tingginya debit air di bendung Katulampa setelah hujan deras yang mengguyur Bogor, Jawa Barat pada Jumat (26/12/2014) kemarin.
"Semalam debit air di Katulampa itu sampai 120 sentimeter. Sampai per jam 01.00 itu sudah turun sampai 40 sentimeter, di Depok 120 sentimeter. Jadi dari Katulampa airnya ke Depok baru kebuang kemari," ujar Rahmat.
"Ini kita terus pantau dengan teman-teman RAPI (Radio Penduduk Indonesia) di Bogor sama di Depok, supaya kita bisa kasih tahu warga kalau airnya di Bogor naik lagi," lanjutnya.
Kendati demikian, Rahmat mengaku belum perlu mengungsi. "Belum, masih aman. Enggak ada persiapan harus ngungsi. Tapi biasanya itu Januari pas hujan mulai deres banjirnya itu bisa lebih tinggi. Kalau sudah begitu saya biasanya tidur di kontrakan anak saya," kata Rahmat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.