Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Lurah Susan Pertama Kali Sidak Wilayah Gondangdia

Kompas.com - 03/01/2015, 16:58 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Gondangdia Susan Jasmine Zulkifli langsung mengajak Sekretaris Kelurahan Gondangdia, Parsiyo, Satpol PP dan juga pegawai harian lepas yang sedang berada di Kelurahan Gondangdia untuk berkeliling di kawasan Gondangdia, Sabtu (3/1/2014). Susan mengatakan, dia ingin segera mengetahui batas wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.

Susan terlihat santai dengan kaos lengan panjang dan celana jins. Dia juga mengenakan topi bertuliskan namanya. Dia tampak sigap memimpin sidak pertamanya di Kelurahan Gondangdia.

Dengan menggunakan mobil Satpol PP, Susan bersama rombongan berangkat sekitar pukul 15.00 WIB dari Kantor Lurah Gondangdia. Selama perjalanan, Susan mempelajari mana kawasan yang masuk wilayah Kelurahan Gondangdia dan mana yang tidak termasuk.

Namun, tidak hanya itu. Susan juga melakukan razia terhadap sejumlah pelanggaran di kawasannya. "Itu kenapa ada puing-puing di trotoar ya? Coba kita berhenti dulu. Tolong ditegur itu yang punya rumah," ujar Susan kepada sekretaris lurahnya.

Rombongan pun berhenti untuk menegur langsung warga yang meletakkan puing-puing di trotoar. Setelah itu, pemilik rumah meminta izin diberi waktu sampai besok pagi untuk membersihkan puing-puing itu. Susan pun mengizinkan.

Tidak jauh dari lokasi puing-puing, ternyata ada sebuah pohon yang tumbang dan tergeletak di pinggir jalan. Biasanya, ada tim regu comot yang akan membersihkan pohon itu. Namun, kata Susan, karena kebetulan dia sudah melihat, maka pohon itu langsung diangkut.

Sekretaris lurah dan Satpol PP yang ikut bersama Susan pun segera mengangkat pohon itu dan memasukkan ke mobil Satpol PP. Kantung-kantung tanah yang digeletakkan di taman pun dia angkut karena merusak pemandangan.

Setelah itu, rombongan pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampainya di Bundaran Hotel Indonesia, Susan melihat sebuah kursi yang menempel di sebuah gardu listrik. Tanpa banyak bicara, rombongan pun mengangkut kembali kursi itu. "Nah, itu kan enggak jelas kursi siapa. Kok ada di situ," ujar Susan.

Susan mencoba menyelesaikan permasalahan yang kebetulan ditemuinya. Namun, untuk sebagian pemasalahan lagi, masih ia amati. Misalnya, selama di perjalanan, sesekali Susan juga menandai warung-warung kopi yang sering berada di atas trotoar. Dia juga menemukan lokasi-lokasi PMKS di kawasannya yang ternyata banyak berkumpul di bawah rel kereta.

Tidak hanya itu, Susan juga memantau sampah-sampah yang belum terangkut di wilayahnya. Permasalahan yang ia lihat itu menjadi catatan bagi dia untuk diselesaikan di kemudian hari. Pasalnya, untuk menyelesaikannya, ia butuh bekerjasama dengan pihak lain.

"Nanti yang warung-warung itu tolong diberi surat edaran ya pak soal aturannya. Lalu untuk PMKS di bawah rel itu sepertinya kita harus kerjasama dengan Dinsos," ujar Susan kepada rombongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com