"Berapa tarif metrominimu?" tanya Djarot kepada sopir di Terminal Senen, Selasa (20/1/2015).
Si sopir mengatakan bahwa tarif angkutannya Rp 4.000 dari Sunter sampai Senen. Tarif itu berlaku ketika bahan bakar minyak jenis premium naik hingga Rp 8.500 per liter.
Kini, walaupun harga BBM sudah turun lagi, banyak sopir angkot yang tidak ikut menurunkan tarifnya. Djarot pun mengingatkan kepada sopir untuk menurunkan tarif metromininya sesuai dengan ketentuan.
"Nanti kalau yang lain udah turun, kamu sendiri ya enggak, gimana? Nanti enggak ada penumpang," ujar Djarot.
Setelah berbicara dengan sopir, para penumpang yang juga ada di metromini itu pun memanggil Djarot. Mereka mengadu soal tarif metromini yang kebanyakan masih sebesar Rp 4.000 tiap perjalanan.
"Tarif masih Rp 4.000, Pak. Padahal BBM udah turun. Berat, Pak" ujar para penumpang. Mereka mengungkapkan, tarif metromini sebelum kenaikan harga BBM adalah Rp 3.000.
Senin kemarin, Organda DKI Jakarta juga telah menentukan usulan tarif baru angkutan umum reguler untuk wilayah Jakarta. Tarif angkutan umum yang diusulkan mengalami penurunan sebesar Rp 500.
Penurunan tarif itu merujuk pada surat bernomor 512/DPD ORG-DKI/I/2015 perihal pemberitahuan perubahan tarif angkutan umum di Jakarta.
"Kan bensin sudah turun ya. Harusnya turun Rp 500 ya, Bu," ujar Djarot kepada para penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.