Begitu mendapat kesempatan, mereka langsung mendekati Djarot dan "curhat" mengenai masalah-masalah mereka di Pasar Senen. "Pak, kami dengar pasar tradisional mau diubah jadi pasar modern. Lalu nasib pedagang pasar tradisional harus bagaimana," tanya salah satu pedagang, Mangatur Simanjuntak, Selasa (20/1/2015).
"Soal itu bisa kita bicarakan. Pasar tradisional itu tidak harus selalu identik dengan bau dan becek, kan," jawab Djarot.
"Betul, betul, Pak," jawab Mangatur yang datang bersama dua temannya.
Djarot menjelaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan menghapus pasar tradisional, melainkan ingin mengatur pasar tradisional menjadi lebih bersih dan tidak becek.
Program revitalisasi pasar tradisional memang merupakan salah satu program yang akan dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Djarot sendiri pernah berpendapat, terjaganya proses interaksi sosial antarwarga dapat dilakukan salah satunya dengan mempertahankan eksistensi pasar tradisional. Djarot menambahkan ia tidak ingin eksistensi pasar tradisional tergerus oleh kedigdayaan pasar-pasar modern.
Rupanya, pedagang yang mendatangi Djarot pagi ini salah menduga. Mereka berpikir revitalisasi pasar tradisional akan menyingkirkan pedagang lama. Selain itu, mereka berpikir harga di pasar yang telah direvitalisasi juga akan naik.
Kepada para pedagang itu, Djarot berpesan untuk menjaga ketertiban ketika pasar telah direvitalisasi. "Tapi jangan pada nakal. Kadang pedagang punya banyak toko tapi enggak ditempatin. Malah disewain," ujar Djarot.
"Harus tertib. Jaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban. Karena yang tentukan nasib itu kalian sendiri," tambah Djarot.
"Iya benar pak," jawab pedagang itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.