Kepada sopir tersebut, Djarot menanyakan usia dari bus tersebut. "Ini dari tahun 1981, Pak," ujar si sopir, Sudirman, di Terminal Senen, Selasa (20/1/2015).
"Wah usia metromini lebih dari 30 tahun? Lebih tua dari anak saya dong, ha-ha-ha," jawab Djarot.
Djarot pun bertanya kepada Sudirman mengenai kondisi rem metromini itu. Menurut Djarot, rem metromini harus selalu dalam keadaan bagus. Itu merupakan salah satu bagian paling penting dalam metromini.
Mendengar peringatan dari Djarot, Sudirman mencoba meyakinkan kepada Djarot bahwa rem metromininya selalu dalam kondisi baik. Bahkan, Sudirman mengaku bahwa rem merupakan bagian yang paling ia perhatikan.
"Alhamdulillah, Pak. Saya mah emang bawel masalah rem, Pak. Saya yang penting itu," ujar Sudirman.
"Bagus, ini kebetulan tahun 81 (1981) masih bagus. Karena dirawat ya. Ada yang tahun 91 (1991) sudah bobrok. Aduh saya ngeri itu," ujar Djarot.
Djarot juga mengingatkan kepada Sudirman untuk menghormati kendaraan lain sewaktu mengemudi. Dia meminta sopir harus menjaga ketertiban selama berada di jalan, termasuk memperhatikan tempat naik turunnya penumpang.
Hal itu, kata Djarot, dilakukan agar metromini menjadi salah satu angkutan yang dipercaya serta diandalkan oleh masyarakat. "Saya sedih lho kalau ada metromini dibakar massa. Itu kan bawa nama jelek metromini," ujar Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.