Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Hindari Penjarah Barang yang Pecahkan Kaca Mobil

Kompas.com - 28/01/2015, 10:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pencurian dengan kekerasan (curas) dengan modus memecahkan kaca muncul kembali. Polda Metro Jaya mengimbau bagi pengguna kendaraan mobil untuk tidak menyimpan barang-barang berharga di dalam mobil, khususnya mobil yang diparkir, untuk tidak menjadi korban aksi tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, pelaku aksi curas mengincar korbannya dengan terlebih dulu mengintai jika ada barang berharga yang tampak dari mobil yang diparkir.

“Barang berharga seperti laptop, handphone, perhiasan yang tampak dari dalam mobil yang diparkir di tempat sepi adalah incaran para pelaku curas,” ujar Martinus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/1/2015).

Pelaku curas pun biasanya dibekali dengan keterampilan khusus untuk memecahkan kaca mobil. Maka dengan menggunakan bongkahan busi dan kunci letter “T” yang sudah siapkan, mereka dapat menjebol kaca mobil dengan waktu sekitar lima menit saja.

Aksi mereka tidak mengenal waktu. Mereka dapat beraksi siang hari di parkiran mobil yang cukup ramai namun tidak diawasi. Aksi juga dapat dilakukan malam hari, biasanya di pemukiman.

Selain tidak menyimpan benda berharga di dalam mobil yang terparkir, Martinus juga mengimbau supaya pengendara mobil untuk memarkir mobilnya di tempat aman. “Paling tidak dititipkan kepada juru parkir supaya bisa diawasi,” ujar dia.

Martinus menuturkan, umumnya mobil yang dipasangi alarm atau pengaman yang otomatis berbunyi juga dapat menghindari aksi tersebut. Ini karena biasanya pelaku curas akan langsung kabur bila mendengar alarm dan tidak jadi melanjutkan aksinya.

Pelaku curas biasanya berkomplot sekitar empat sampai lima orang. Namun, hanya satu orang yang beraksi, sisanya mengawasi dan membantu kabur barang-barang hasil curian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com