Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pungli di Bundaran HI Sudah Berjalan sejak 1996

Kompas.com - 06/02/2015, 10:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tak ada sopir kopaja 19 jurusan Cilandak-Blok M-Tanah Abang yang tahu pasti sejak kapan pungli di putaran berbalik arah Bundaran HI dimulai. Namun, beberapa sopir mengaku sudah mulai menyetor sejak pertengahan '90-an.

Salah seorang sopir kopaja 19, Sarno (45), mengatakan, setahu dirinya, pungli polisi di putaran balik itu sudah terjadi saat kopaja 19 masih beratap pendek. Makanya, dia memperkirakan tahun 1996 pungli itu dimulai. Sebab, pada tahun itu, kopaja 19 masih model lama. Baru kemudian tahun 1997 diremajakan dengan model yang sampai sekarang bertahan. "Tak tahu siapa yang memulai," ucap Sarno.

Dulu, kata Sarno, polisi memang bisa menilang saat kopaja berputar di situ. Sebab, ada larangan berputarm sedangkan Dishub DKI menilang kopaja 19 yang berputar dengan alasan tak berjalan sesuai trayek. Sebab, semestinya kopaja 19 sampai ke Tanah Abang. Namun, lantaran sudah jadi kebiasaan, ketika berputar di putaran berbalik arah sebelum Bundaran HI, sejak 2013, awak kopaja 19 tetap memberi uang ke polisi.

Padahal, semestinya, mereka tinggal memberi setoran ke Dishub saja. Sebab, dengan tak adanya larangan berputar, sebenarnya polisi tak bisa menilang lagi. Hanya Dishub yang masih bisa menilang dengan alasan tak berjalan sesuai trayek.

"Sudah jadi kebiasaan. Soalnya sudah lama sekali, apalagi sopir-sopir kopaja 19 ini orang lama semua. Rata-rata sudah menyopir sejak '90-an," kata Sarno.

Aksi pungutan liar di Bundaran Hotel Indonesia ini terkuak dengan adanya video yang diunggah di YouTube. Dalam video berdurasi 2 menit 12 detik itu, terlihat kernet kopaja turun dan berlari ke arah pos polisi. Selanjutnya, kopaja berputar di Bundaran Hotel Indonesia untuk kembali ke Jalan Jenderal Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di KM 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com