Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu Terendam Banjir, "Underpass" Kemayoran Sudah Bisa Dilalui

Kompas.com - 16/02/2015, 16:25 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah terendam banjir sejak Senin (9/2/2015), terowongan timur di Jalan Convair, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, sudah bisa dilalui kendaraan, Senin (16/2/2015).

Empat petugas dari Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) terlihat membersihkan terowongan tersebut dari sisa-sisa lumpur dan sampah. "Air surut dari jam 3 pagi, kami mulai membersihkan tadi jam 8.30," ujar Mulyono, seorang petugas PPKK, kepada Kompas.com, Senin.

Menurut Mulyono sampah sisa banjir di underpass Kemayoran tersebut mencapai 1 ton. "Sampahnya banyak dan basah. Kalau ditimbang bisa mencapai 1 ton," ujar dia.

Meskipun jalur tersebut sudah dibuka, sisa lumpur bercampur sampah itu masih menyisakan bau tak sedap yang menyengat. Para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor menutup hidung ketika melewatinya.

Maman, seorang pegawai sekolah yang setiap hari melewati terowongan itu, mengaku merasa terganggung. "Baunya cukup menyengat dan bisa jadi penyakit," ujar Maman.

Begitu juga yang dikeluhkan oleh Mirna (45), dia harus menutup hidungnya dengan kerudung dikarenakan tidak tahan dengan bau lumpur sisa banjir. "Baunya membuat saya tidak tahan, tapi mau lewat mana lagi ini yang paling dekat," kata dia.

Sisa lumpur masih terlihat di pinggir jalan terowongan Kemayoran walaupun beberapa material sampah sudah dimasukkan ke dalam karung oleh petugas PPKK.

"Ini tidak akan selesai satu hari, paling cepat tiga hari bahkan bisa lebih. Lumpurnya banyak," ujar Mulyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com