"Masalahnya bukan jalan rusak, tetapi titik tertentu yang bolong dan bergelombang karena kena hujan atau misalnya terkena proyek MRT (mass rapid transit), seperti di koridor I. Hampir di seluruh koridor ada masalah jalannya," kata Kosasih, Sabtu (21/2/2015).
Menurut dia, jalur transjakarta yang berlubang serta bergelombang itu dapat mengganggu lalu lintas dan memperlambat laju bus. Selain itu, jalur yang banyak lubang besarnya kerap membuat komponen bus menjadi rusak.
Sementara ini, untuk kerusakan parah berupa lubang yang parah, petugas mengakalinya dengan menaruh conblock agar bus bisa melalui jalur tersebut. Terkait itu, Kosasih mengatakan pihaknya telah berkoodinasi dengan Dinas Bina Marga DKI.
"Karena kalau jalannya bergelombang kan enggak aman buat bus juga. Bus gandeng itu bahaya kalau lama-lama (melintas di jalur yang rusak). Kami sudah menyampaikan ke Dinas Bina Marga, mereka akan membantu pembetulan jalan itu," kata Kosasih.
Pada kesempatan berbeda Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal mengatakan pihaknya siap membantu PT Transjakarta. Dia menyatakan telah menginventarisasi titik-titik jalan rusak di jalur transjakarta. Namun ia enggan memberi tahu detail jalur transjakarta mana saja yang mengalami kerusakan parah.
"Perbaikan pasti kami lakukan. Datanya di kantor, enggak hapal?" tukas Yusmada. Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa jalur transjakarta yang banyak lubang berukuran besar seperti di Kali Deres, Green Garden, Manggarai, Gunung Sahari, depan WTC Mangga Dua, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.