Hal ini disampaikan Djarot ketika berpidato di kantor Kecamatan Jatinegara, pada acara Peresmian Kelurahan Sadar Hukum Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Tahun 2015, Rabu (25/2/2015). Djarot mengaku sedih dengan hal ini.
"Bapak ibu saya orang kampung, tahun 2012 saya masuk ke Jakarta. Saya miris. Indonesia sudah 70 tahun merdeka tapi masih ada yang tinggal di kolong jembatan, tinggal digerobak, dan di bantaran sungai," kata pria asal Blitar itu, di hadapan para peserta yang terdiri dari mulai lurah hingga wali kota se-DKI Jakarta.
Djarot menyebut mereka yang terpinggirkan itu sebagai saudara warga DKI. Ia mengaku, telah terjadi pembiaran selama ini sehingga muncul mereka-mereka tadi.
"Kenapa dibiarkan menggunakan tanah di bantaran sungai? Karena pembiaran bertahun-tahun. Ketika ada pelanggaran mereka menyalahi tinggal di situ, kenapa tidak diberitahu. 'Kamu yang benar di sini'," ujar Djarot.
Djarot mencontohkan, ketika dia blusukan di lokasi kebakaran di kawasan Jakarta belum lama ini, di sana, dia melihat banyak permukiman berbentuk bedeng kecil yang berdempetan. Bahkan, itu dibangun di atas saluran air.
"Satu keluarga tinggal di situ semua, saya tanya, mereka bilang sudah kerasan di situ. Tapi kalau kebakaran satu, habis semua," ujar Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.