Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Penyelundup Sabu Antarnegara Dibekuk

Kompas.com - 25/02/2015, 22:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meringkus enam anggota sindikat penyelundup sabu dan erimin alias happy five antarnegara. Dalam operasi selama 13-18 Februari itu, polisi juga menyita 18,29 kilogram sabu dan 45.000 butir happy five.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan, enam tersangka itu terdiri dari 4 warga Indonesia (WNI), 1 warga Nigeria, dan 1 warga Hongkong. ”Ada tiga kelompok jaringan berbeda yang diungkap, dua jaringan Hongkong-Jakarta dan satu lagi jaringan Malaysia-Aceh-Jakarta,” kata Eko, Selasa (24/2).

Menurut Eko, sabu berkualitas terbaik itu diproduksi di Guangzhou, Tiongkok. Selanjutnya, sabu dibawa ke Hongkong untuk dikemas dengan berbagai macam cara untuk menghindari deteksi sebelum diselundupkan ke Indonesia.

”Satu kelompok menyelundupkan melalui pengiriman paket udara dari Hongkong, sisanya dengan memakai jalur laut,” ujar Eko.

Penangkapan kelompok pertama, yakni jaringan Hongkong-Jakarta, dilakukan pada 13 Februari lalu. Tersangka TKH, warga negara Hongkong, dicegat saat tengah berhenti dengan motornya di Pluit, Jakarta Utara.

Saat diperiksa, di dalam bagasi motornya ditemukan 5 kilogram (kg) sabu. Kemudian dari sebuah hotel di Pluit tempat tersangka menginap disita 1 kg sabu.

Sementara itu, penangkapan anggota jaringan Malaysia-Aceh-Jakarta dilakukan pada 14 Februari. Eko mengatakan, awalnya dua tersangka WNI, yakni MSH dan YZ, ditangkap dengan barang bukti 0,5 gram sabu dan alat isapnya.

Dari hasil pengembangan, keduanya ternyata masih menyimpan 6,3 kg sabu dan 45.000 butir erimin. Keduanya mendapatkan sabu dari warga Tiongkok yang masih buron.

Selanjutnya pada 18 Februari, polisi kembali menggulung jaringan Hongkong-Jakarta dengan tersangka warga Nigeria, TC, serta dua WNI, HT dan KY. Dari tangan tersangka, polisi menyita 6 kilogram sabu. ”Ketiga kelompok ini tidak saling terkait,” kata Eko.

Penyelundupan digagalkan

Selama kurun waktu dari 27 Januari hingga 18 Februari lalu, petugas Kantor Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, menggagalkan upaya penyelundupan 10,5 kg sabu.

Sabu senilai Rp 14,2 miliar itu diselundupkan dalam lima kasus dengan cara lama, yakni paket jasa titipan dan dibawa langsung oleh kurir.

Selain mengamankan barang bukti tersebut, petugas juga menahan enam tersangka, empat di antaranya WNI, yakni EM (43) YT (35), S (36), dan Z (35). Dua tersangka lagi adalah warga Tiongkok, yakni LN (29) dan LW (52).

Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta Okto Irianto, Selasa, mengatakan, semua barang bukti berasal dari Hongkong. (RAY/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com