Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jujur, Saya Siap Dipecat dan Dilaporkan ke Bareskrim

Kompas.com - 06/03/2015, 11:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menyatakan bahwa dia siap dipecat dari jabatannya maupun dilaporkan ke lembaga penegakan hukum. Yang penting bagi dia adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) teralokasi tepat sasaran dan tidak digunakan untuk hal yang tidak perlu. 

"Saya, jujur, saya sudah siap dipecat karena dibilang menipu, kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri atau apa saja, saya siap saja. Tetapi, saya akan tetap bertahan dan enggak boleh ada anggaran siluman," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (6/3/2015). 

Basuki tak menampik jika ada oknum pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang masih berniat bermain dengan anggaran. Apabila mereka tidak bisa menyelipkan anggaran program ke dalam APBD DKI, modus korupsi lainnya bisa dalam bentuk penggelembungan anggaran.

"Saya sudah sisir bisa saja orang saya (PNS DKI) mark up anggaran alat tulis kantor, beli-beli meja, itu juga modus nyolong," kata Basuki. 

Besarnya belanja barang dan jasa APBD DKI 2015 pun sempat menjadi sorotan Kemendagri, seperti belanja bahan pakai habis sebesar Rp 2.002,96 miliar, belanja bahan atau material Rp 1.003,00 miliar, belanja jasa kantor sebesar Rp 4.198,01 miliar, belanja makanan dan minuman sebesar Rp 863,99 miliar, dan lainnya.

Basuki berjanji bakal memangkas besarnya alokasi program tidak prioritas itu dengan membiarkannya menjadi sisa lebih perhitungan anggaran (silpa).

"Aku mah gampang sudah ada sistem e-budgeting, tinggal sisir anggaran langsung ketahuan nih misalnya pemeliharaan enggak masuk akal, beli ATK enggak masuk akal, beli makan minum enggak masuk akal, tinggal kami kunci," kata Basuki. 

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta melalui kuasa hukumnya, Razman Nasution, akan melaporkan Basuki ke Bareskrim dan Menteri Dalam Negeri. Rencananya, Senin (9/3/2015) mendatang, mereka akan melaporkan Basuki untuk dugaan fitnah pencemaran nama baik dan pemalsuan dokumen APBD DKI 2015 yang sudah diparipurna.

Sementara itu, laporan ke Mendagri dilakukan lantaran Basuki dinilai tidak mencerminkan sikap sebagai kepala daerah sebagaimana layaknya kepala daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com