Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Publik Lebih Berpihak pada Ahok daripada DPRD

Kompas.com - 10/03/2015, 14:56 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari hasil riset kualitatif yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, ada tiga alasan mengapa publik lebih mempercayai Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Purnama dibanding DPRD Jakarta dalam kisruh APBD DKI.

"Pertama, Ahok dipercaya lebih jujur, punya integritas, dan berkomitmen memberantas korupsi dibanding anggota DPRD," ujar moderator LSI, Ade Mulyana di kantor LSI, Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (10/3/2015).

Menurut hasil LSI, publik menilai sepak terjang Ahok sejak menjadi Wakil Gubernur sangat mengesankan. Mantan Bupati Belitung Timur itu dinilai tegas, berani, dan lugas sehingga publik yakin, hal tersebut menjadi komitmen Ahok untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.

"Publik juga menilai track record Ahok yang selalu berani memulai sesuatu yang dinilainya benar," ucap Ade.

Alasan lain unggulnya Ahok daripada DPRD, adalah rendahnya kepercayaan publik terhadap anggota partai politik (parpol) di DPRD. [Baca: Survei LSI: Lebih dari 60 Persen Publik Percaya Komitmen Ahok]

Berdasarkan hasil survei, publik kehilangan kepercayaan terhadap komitmen anggota parpol untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Bahkan publik lebih percaya bahwa anggota partai hanya mementingkan kepentingan pribadi dan partainya. Publik juga percaya, bahwa permainan anggaran di APBD digunakan anggota partai untuk mengumpulkan dana pribadi dan partai," ucap Ade.

Selain itu, keterbukaan Ahok dalam membuka jeroan APBD, semakin meyakini publik jika informasi yang disampaikan Ahok soal anggaran siluman memang benar.

Khususnya, sikap publik yang percaya sepenuhnya terhadap pernyataan Ahok terkait anggaran siluman yang totalnya bernilai Rp 12,1 triliun.

"Publik percaya bahwa ada uang negara yang sengaja diotak-atik oleh pihak tertentu. Hasil survei menunjukkan, 72.80 persen publik percaya bahwa anggaran siluman yang disampaikan Ahok benar," ujarnya.

Survei tersebut melibatkan 1.200 responden pada tanggal 3– 4 Maret 2015 di 33 Provinsi di Indonesia.

Survei itu, menggunakan multistage random sampling dalam menarik sampel dan menggunakan metode in depth interview, FGD (focus group discussion), dan analisis media untuk melengkapi data dan analisis melalui riset kualitatif.

Dengan estimasi margin of error sebesar 2,9 persen, hasil survei menyebutkan, 60,77 persen publik menyatakan percaya dengan komitmen Ahok untuk pemerintahan yang bersih. Sementara, hanya sebesar 22,65 persen yang percaya dengan komitmen DPRD Jakarta untuk pemerintahan yang bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com