Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore Ini, Giliran Ketua DPRD DKI Menghadap Panitia Hak Angket

Kompas.com - 12/03/2015, 09:33 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Hak Angket kembali menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Kamis (12/3/2015) sore ini. Pemeriksaan Prasetio ini terkait penyelidikan tim tersebut soal dugaan dokumen palsu yang dikirim Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ke Kementerian Dalam Negeri.

"Pak Pras diundur pemeriksaannya sore ini pukul 15.00 WIB," ujar anggota Dewan yang juga panitia hak angket, Prabowo Soenirman, ketika dihubungi, Kamis.

Seharusnya, pemeriksaan terhadap Prasetio dilakukan kemarin sore. Akan tetapi, Prasetio berhalangan hadir karena sedang menghadiri konferensi daerah PDI-P.

Sejauh ini, Tim Hak Angket telah memeriksa para pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI dan juga satu konsultan e-budgeting. Setelah pemeriksaan terhadap pimpinan Banggar, Ketua Tim Hak Angket, Muhammad Sangaji (Ongen), memiliki kesimpulan sementara bahwa dokumen APBD yang dikirim Basuki cacat prosedur.

Kemarin, ketika melakukan pemeriksaan terhadap satu konsultan e-budgeting, Gagat Wahono, Tim Hak Angke menemukan hal yang mengagetkan bagi mereka. Ongen kaget bahwa sistem e-budgeting digunakan secara gratis oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, sistem tersebut diurus perorangan, bukan perusahaan. Penyelidikan pun masih berlangsung.

Berdasarkan jadwal, Kamis ini sekitar pukul 10.00 WIB, Tim Hak Angket terlebih dahulu memeriksa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Kemungkinan besar, dalam sepuluh hari ke depan, Tim Hak Angket akan sudah dapat mengumumkan hasil final pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com