Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kediaman Alex Usman Sepi dan Dijaga Beberapa Orang

Kompas.com - 12/03/2015, 16:25 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah milik Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan 2 Jakarta Selatan Alex Usman terlihat sepi. Kediaman yang persis berada di belakang Kantor Lurah Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu juga dijaga oleh beberapa orang yang mengaku sebagai petugas keamanan.

"Bapaknya lagi ke luar kota," tutur seorang petugas keamanan yang mengaku bernama Oji secara singkat kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2015).

Oji mengungkapkan, Alex beserta seluruh keluarganya sedang memiliki urusan di luar kota sejak beberapa hari lalu. Namun, Oji mengaku tidak tahu sejak kapan Alex dan keluarga pergi ke luar kota dan tidak tahu juga kapan mereka akan kembali ke rumah.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang kehidupan Alex sehari-hari, tiba-tiba datang lagi seorang laki-laki dewasa yang menggunakan kacamata hitam mendekati Oji tanpa membicarakan apa pun. Baik Oji maupun pria yang baru datang itu sama-sama tidak menggunakan seragam satpam atau atribut lain yang menandakan mereka layaknya petugas keamanan lainnya. Oji pun menolak untuk berbicara lebih lanjut.

Rumah Alex sendiri berada tepat di tikungan dengan beberapa mobil terparkir di dalamnya. Selain mobil di dalam rumah, juga ada satu mobil Kijang Innova berwarna coklat muda yang diletakkan di depan rumah. Di depan mobil ini, Oji dan temannya yang berkacamata hitam duduk di atas sepeda motor mereka masing-masing.

Suasana rumah tersebut terlihat sepi. Pintu dan jendela yang ada di dalam rumah tersebut ditutup rapat. Menurut warga sekitar, Alex merupakan sosok yang misterius dan jarang menyapa orang-orang di sekitar rumahnya.

"Saya tahu dia (Alex) kan pejabat. Pokoknya dia itu cuma keluar dan masuk rumah pakai mobil. Enggak ada tuh yang ngobrol sama kita-kita ini," kata seorang tukang ojek yang enggan menyebutkan namanya.

Di dekat rumah Alex memang ada pangkalan ojek dan warung. Selain itu, ada juga sekolah dasar yang berada satu deret dengan Kantor Lurah Duri Kepa. Tukang ojek yang ada di pangkalan berjumlah hampir 10 orang, dan hampir semuanya berpendapat bahwa Alex adalah seorang yang tertutup. Sama halnya dengan anggota keluarganya.

 
"Kalau orang kayak gitu ke kita pas ada maunya saja. Dulu anaknya yang cewek kan masuk Gerindra tuh, jadi anggota DPR kayaknya, minta kita pilih dia, dukung dia," tambah tukang ojek lainnya yang mengenakan kemeja.

Anak Alex yang dimaksud adalah Rina Aditya Sartika yang kini menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra. Rina sendiri disebut hanya terlihat oleh warga sekitar saat berkampanye pada pemilihan umum legislatif lalu.

Baik Alex maupun Rina dikatakan belum terlihat di tempat kerja mereka masing-masing ketika berita soal dugaan korupsi alat catu daya bebas gangguan (UPS) mencuat di berbagai media. Para pegawai di DPRD DKI dan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan sama-sama mengaku tidak tahu ke mana sebenarnya mereka pergi.

Alex diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya saat menjabat Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat pada tahun 2014. Dalam proyek pengadaan UPS untuk 49 sekolah di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, Alex juga menjadi salah satu pejabat pembuat komitmen (PPK).

Kasus ini ditangani oleh Subdit Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sejak 28 Januari 2015 lalu. Polisi sudah meningkatkan status kasus tersebut ke tingkat penyidikan sejak Jumat (6/3/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com