Oleh karena itu, Basuki meminta Inspektorat Provinsi DKI untuk mengaudit satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.
"Kami pengin tahu siapa saja yang nyuruh masukin input (anggaran 'titipan'). Dulu kan mereka (DKI dan DPRD) enggak pernah mau jawab pertanyaan saya tuh soal siapa yang hilangin truk sampah. Semua orang bilang enggak tahu," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (18/3/2015).
Pada Selasa (17/3/2015) kemarin, Inspektorat Provinsi DKI tengah melakukan pemeriksaan serta audit terhadap Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI.
Berdasarkan info yang dihimpun Kompas.com, Inspektorat Provinsi DKI memeriksa mantan pegawai Bappeda DKI yang diduga menjadi "alat" DPRD DKI untuk memasukkan input data serta meloloskan pokok pikiran (pokir) DPRD DKI.
Pegawai itu adalah Wahyu Wijayanto, yang kini menjabat sebagai Inspektur Pembantu Kepala Kantor Perencanaan Pembangunan Kota Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan.
Wahyu sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Program dan Pembiayaan Bappeda DKI saat dipimpin oleh Sarwo Handayani dan Andi Baso Mappapoleonro.
"Sekarang saya sudah tahu siapa yang nyuruh (memasukkan input data anggaran titipan), siapa yang ngetik anggaran. Sudah ketahuan semua," kata Basuki.
Selain itu, Basuki melanjutkan, ada salah seorang pimpinan DPRD yang keceplosan mengungkapkan bahwa pengisian anggaran ini tidak pernah bermasalah dari dulu. Dia adalah Wakil Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan, yang pernah menjadi ketua DPRD DKI selama dua periode. [Baca: Ahok: Mantan Ketua DPRD Buka Aib, Dulu Tak Pernah Masalah Ajukan Anggaran]
"Kami mah sudah punya bukti (anggota DPRD yang suka menitip) pokir (pokok pikiran) di APBD. Pak Ferrial juga sudah ngaku kan, 'Kalau dari dulu sudah begitu, kok sekarang baru ribut nih gubernur'," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.