Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rawa Buaya Protes Penangkapan Juru Parkir di Pelintasan Kereta

Kompas.com - 19/03/2015, 16:22 WIB
Nur Azizah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan warga RT 01 RW 07, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, memprotes adanya penangkapan juru parkir liar yang biasa mengatur arus lalu lintas di pelintasan rel kereta Rawa Buaya, Jakarta Barat, Kamis (19/3/2015).

Koordinator juru parkir liar, Enjo Ferari, mengatakan, tidak adanya tukang parkir yang mengatur arus lalu lintas di pelintasan kereta itu dinilai merupakan salah satu penyebab terjadinya rentetan kecelakaan sejak dua hari lalu.

"Terbukti kan, setelah kami (para juru parkir) ditangkap oleh polisi, kecelakaan di sini makin banyak," ungkap Enjo, yang terjaring operasi Cipta Kondisi, pada Jumat (13/3/2015) kemarin.

Enjo meminta pihak kelurahan untuk mengeluarkan surat izin pengaturan pelintasan. Sebab, kata dia, hanya dengan cara itu pelintasan Rawa Buaya bisa berjalan aman tanpa menimbulkan korban jiwa.

Lurah Duri Kosambi Herman mendukung keinginan warga. Dia tidak sepakat dengan PT KAI yang melarang warga untuk melintasi pelintasan tersebut. Menurut dia, menutup pintu pelintasan kereta bukanlah solusi terbaik.

Menurut dia, kebijakan PT KAI yang melarang pintu pelintasan hanya akan membuat masalah baru bagi masyarakat sekitar karena dianggap menyulitkan akses jalan. "Kemarin sudah susah tuh gara-gara di bawah flyover ditutup, habis mau lewat mana lagi kalau nggak lewat sini," ujarnya.

Selama dua hari kemarin, pelintasan kereta api Rawa Buaya telah memakan korban. Selasa (17/3/2015, satu mobil Toyota Avanza ringsek tertabrak kereta. Rabu (18/3/2015) kemarin, Ahmad Junaidi (32) dan Nurul Komariah (7), warga Duri Kosambi RT, 07, RW 02, Cengkareng, tewas tertabrak kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com