Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anggota DPRD DKI Ribut Sendiri...

Kompas.com - 20/03/2015, 07:56 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik yang terjadi antara DPRD DKI dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memang telah lama terdengar. Dalam konflik itu, seluruh anggota dewan seakan kompak. Hal ini bisa dilihat dari pengajuan hak angket yang didukung oleh seluruh anggota dewan. 

Akan tetapi, kekompakan itu kini pecah. Hal ini justru terjadi pada detik-detik berakhirnya batas waktu evaluasi Rancangan APBD 2015 yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri, Jumat (20/3/2015).

Perpecahan tersebut dipicu oleh perbedaan pendapat antara anggota dewan. Sebagian anggota dewan menginginkan Perda APBD terbit. Sebagian lagi menginginkan Pergub dikeluarkan sebagai tanda penggunaan APBD tahun lalu.

Fraksi-fraksi mulai tentukan sikap

Beberapa fraksi pun mulai tegas mengambil sikap dalam hal ini. Seperti Fraksi Partai Golkar yang sepakat untuk mendukung terbitnya Perda APBD DKI 2015. "Kita harus pakai perda karena itu konsekuensi dari paripurna. APBD 2015 harus disahkan," ujar Ketua Fraksi Partai Golkar Zainuddin, ketika dihubungi.

Fraksi lain seperti Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa juga sudah mengambil sikap. Mereka juga sepakat untuk mendukung penerbutan Perda APBD 2015.

Untuk Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), ada kesan bahwa Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus juga mendukung terbitnya Perda APBD. Akan tetapi, hal ini diduga baru sikap per orangan saja dan belum menjadi sikap partai.

Selain tiga partai tersebut, belum ada sikap yang diambil dari fraksi lain. Meskipun fraksi lain belum mengambil sikap resmi, keberpihakan fraksi-fraksi lain dapat terlihat secara tersirat. Beberapa anggota fraksi yang belum menentukan sikap itu memang vokal dalam menyuarakan dukungan terhadap pergub. Beberapa diantara mereka ialah Prabowo Soenirman dari Fraksi Partai Gerindra dan juga Abraham "Lulung" Lunggana dari Partai Persatuan Pembangunan.

Koalisi Kebun Sirih pecah?

Kemarin, telah terjadi perseteruan di internal DPRD DKI ketika anggota dewan sedang bersiap memulai rapat badan anggaran sekaligus rapat pimpinan gabungan. Anggota dewan diduga menyindir Bestari Barus yang menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada pembukaan input e-budgeting.

Hal tersebut seakan menjadi puncak perpecahan DPRD DKI. Rapat tersebut dibatalkan diduga karena terjadi perseteruan tersebut. Atas perseteruan yang terjadi, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD DKI Hasbialah Ilyas bahkan berpendapat persatuan antara anggota dewan telah pecah.

"Prediksi saya sepertinya akan kembali lagi ke KIH dan KMP, udah pecah Koalisi Kebun Sirih. Tapi ini masih prediksi saya," ujar Hasbialah di gedung DPRD DKI, Kamis.

Hasbialah mengatakan, hal ini dipicu dari perbedaan pendapat antara anggota dewan sendiri soal kisruh APBD. Beberapa anggota dewan disebut lebih menyetujui pengeluaran Perda APBD 2015. Sementara, anggota lain lebih memilih penggunaan pergub yang artinya DKI Jakarta menggunakan anggaran 2014.

Kini, ada perpecahan yang terjadi dalam internal DPRD DKI sendiri. Mereka sedang ribut antar fraksi. Padahal, ada nasib rakyat yang harus ditentukan hari ini. Sahnya APBD DKI 2015 begitu bergantung kepada anggota dewan yang sedang bertengkar. Jika mereka terus tidak sepakat maka DKI Jakarta terpaksa menggunakan APBD DKI 2014 selama setahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com