Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Berliku APBD DKI dan Nasibnya yang Ditentukan Hari Ini

Kompas.com - 20/03/2015, 06:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Kamis (19/3/2015) pagi hingga tengah malam, jajaran SKPD berkumpul semua di Ruang Pola, Bappeda, Balai Kota. Seharian penuh mereka melakukan proses input e-budgeting agar Rancangan APBD DKI Jakarta 2015 disahkan.

Rencananya, setelah proses tersebut selesai, hasilnya akan diserahkan kepada DPRD DKI pada Jumat (20/3/2015). Jika setuju, pimpinan DPRD DKI akan menandatangani RAPBD yang telah dikoreksi selama seharian penuh itu. Kemudian, persetujuan itu akan disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.  Idealnya, hal itu lah yang terjadi. Akan tetapi, akan kah semua berjalan sesuai rencana?

DPRD DKI Belum Satu Suara

Bukan hal yang baru apabila anggota DPRD DKI belum satu suara. Tidak semua anggota dewan sepakat dengan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi untuk menerbitkan Perda APBD. Masih ada anggota dewan yang bersikukuh untuk tidak mengakui RAPBD versi Pemerintah Provinsi DKI.

Jika seperti itu, maka mau tidak mau akan dikeluarkan pergub sebagai tanda penggunaan APBD tahun lalu. "Biasa soal perbedaan pendapat. Ada yang mau pergub ada yang mau perda," ujar anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman.

Prabowo Soenirman sendiri tergabung sebagai anggota badan anggaran DPRD DKI. Untuk agenda hari ini, Prabowo mengatakan bahwa rapat yang sebelumnya tertunda akan dilanjutkan. Kemarin, rapat pimpinan gabungan memang ditunda karena terjadi perseteruan di dalamnya.

"Agenda banggar adalah rapat untuk memutuskan menggunakan APBD dengan perda atau pergub," ujar Prabowo.

Rapat tersebut adalah satu-satunya agenda untuk anggota dewan hari ini. Padahal seharusnya rapat tersebut telah dilaksanakan kemarin. Hari ini pimpinan dewan seharusnya memberi persetujuan atas RAPBD yang telah melalui proses input sepanjang malam itu.

Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Prabowo malah tidak mengetahui kapan hasil input itu akan diserahkan kepada anggota dewan. "Yang hasil input, kita tidak tahu diserahkan kapan," ujar Prabowo.

Ini artinya, belum ada kepastian nasib RAPBD DKI hari ini. Kemungkinan untuk diterbitkan menjadi Perda APBD begitu besar, karena mendapat dukungan dari Ketua DPRD DKI sekaligus Pimpinan Badan Anggaran, Prasetio Edi Marsudi.

Akan tetapi, kemungkinan Gubernur Basuki mengeluarkan pergub juga masih ada. Hal ini karena ada anggota dewan yang belum setuju. Lalu, bagaimana nasib RAPBD DKI 2015?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com