Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Terminal di Zaman Udar Pristono, Ngaco Semua

Kompas.com - 20/03/2015, 14:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui Pemerintah Provinsi membatalkan revitalisasi tujuh terminal tahun ini. Sebab, kinerja konsultan yang menang tender untuk melakukan revitalisasi terminal tidak benar.

"(Revitalisasi) Terminal memang kami berhentikan, konsultannya enggak becus semua. Semua terminal zamannya Udar Pristono rancang desainnya ngaco semua, mobil dan bus semua susah masuk, makanya kami stop (revitalisasi terminal)," kata Basuki dengan nada kesal, di Balai Kota, Jumat (20/3/2015).  

Seperti diketahui, Udar Pristono merupakan mantan Kepala Dinas Perhubungan.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan dua dari tujuh terminal yang akan direvitalisasi mendapat catatan dari Kementerian Dalam Negeri karena belum mengikuti prosedur penganggaran tahun jamak.

Sementara itu lima terminal lainnya diperkirakan tak bisa terealisasi revitalisasinya akibat terlambatnya pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015. 

"Kami belum terima SK (Surat Keputusan) Mendagri-nya. Sesuai dengan saran Kemendagri, kalau enggak ada SK-nya jangan dilaksanain (revitalisasi terminal), berarti (program) dimatikan," kata Benjamin. 

Berikut rencana revitalisasi terminal di tahun 2015:
1. Revitalisasi Terminal Kampung Rambutan sebesar Rp 100 miliar menggunakan anggaran jamak (multiyears); 
2. Revitalisasi Terminal Kalideres sebesar Rp 45 miliar; 
3. Revitalisasi Terminal Pulo Gadung dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar; 
4. Revitalisasi Terminal Tanjung Priok dengan anggaran Rp 21 miliar; 
5. Revitalisasi Terminal Senen dengan anggaran Rp 37,5 miliar; 
6. Revitalisasi Terminal Kampung Melayu dengan anggaran Rp 20,5 miliar; 
7. Revitalisasi Terminal Ragunan dengan anggaran Rp 12 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com