Dalam rapat tersebut, para anggota DPRD DKI, baik yang merupakan anggota panitia hak angket maupun tidak, melontarkan pertanyaan kepada Irman seputar kekisruhan antara lembaga legislatif dan eksekutif yang terjadi saat ini.
Salah seorang yang melontarkan pertanyaan adalah Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi. Kepada Irman, Pras menanyakan bagaimana cara lembaga legislatif bisa menjalin komunikasi yang baik dengan eksekutif bila pimpinannya tidak memiliki gaya komunikasi yang baik. Orang yang dimaksud oleh Pras adalah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
"Gimana caranya, Pak, meng-keep (membungkam) mulutnya itu?" kata Pras kepada Irman.
Selain itu, Pras juga mengeluhkan sikap Ahok (sapaan Basuki) yang tak kunjung henti menaruh curiga kepada DPRD. Pras menganggap, hal inilah yang membuat DPRD tak menyetujui pengesahan RAPBD 2015.
"Mungkin dia lahirnya ngidam tokek. Setiap orang diam, dia mulai bunyi tokkeee... tokkeee... Bawaannya curiga melulu," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Pras khawatir, bila Ahok tetap mempertahankan sikapnya itu, hal yang saat ini terjadi akan terulang kembali saat pembahasan APBD perubahan (APBD-P) pada pertengahan tahun mendatang. "Kan APBD-P nanti dia harus bahas dengan kami," ucap Pras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.