Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Dinas Pendidikan jika Pemadaman Listrik Terjadi Saat UN "Online"

Kompas.com - 25/03/2015, 14:49 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menyiapkan soal ujian nasional (UN) dan lembar jawaban komputer (LJK) untuk pelaksanaan UN dengan sistem computer based test (CBT). Hal ini merupakan antisipasi bila pemadaman listrik terjadi saat pelaksanaan UN CBT.

"Jadi, kalau sewaktu-waktu mati lampu, bisa pakai paper based test (PBT). Direktorat sudah mencetak sesuai jumlah siswa (yang mengikuti UN CBT)," kata Staf Kurikulum Bidang SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Asep Sutisna, Rabu, (25/3/2015).

Asep menilai ketersediaan listrik sekolah-sekolah di Jakarta sudah memadai, terutama karena banyak sekolah yang telah memiliki genset dan uninterruptible power supply (UPS).

Kendati demikian, pihak Dinas Pendidikan DKI tetap berkoordinasi dengan PLN terkait pemadaman saat UN CBT berlangsung.

"Informasi sudah kami sampaikan ke PLN. Mereka sudah siap, tetapi kan kalau ada kejadian darurat, seperti banjir, itu juga di luar kendali mereka," kata Asep saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jalan Jenderal Gatot Subroto.

Jaringan internet

Selain mengantisipasi pemadaman listrik, Dinas Pendidikan DKI juga mengantisipasi gangguan terhadap jaringan internet yang mungkin terjadi.

Dinas Pendidikan DKI mengganti jaringan internet nirkabel atau wireless di SMK dan SMA yang mengikuti UN CBT dengan jaringan internet kabel.

"Jaringan internet aman, tetapi kami ganti pakai kabel. Kalau wireless kan ngeri, suka hilang sinyalnya karena enggak stabil," kata Asep.

Sekolah-sekolah yang mengikuti UN CBT memiliki kekhawatiran terkait pemadaman listrik ketika ujian berlangsung.

Sudiono, Kepala SMK Negeri 6 Jakarta Selatan, mengungkapkan, pemadaman listrik dapat berakibat mundurnya jadwal ujian.

"Kalau mati lampunya dua sampai tiga jam, masa mau ujian tengah malam," ujar Sudiono beberapa waktu lalu.

Senada dengan Sudiono, Handayani selaku Wakil Kepala SMK Negeri 8 Jakarta Selatan juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait jaringan internet dan pemadaman listrik. "Kendalanya kalau internetnya down. Anak-anak juga khawatir kalau mati lampu," tutur Handayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com