Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Pertahanakan Adipura, Pemkot Jakut Siapkan Rp 93 Miliar

Kompas.com - 29/03/2015, 17:55 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara mengaku siap mempertahankan kembali Piala Adipura 2014. Pihak Pemkot menyiapkan anggaran Rp 93 miliar untuk mempertahankan piala bidang lingkungan dari Kementerian Lingkungan tersebut.

"Anggarannya Rp 93 miliar. Prioritas anggaran diperuntukkan pada perawatan taman, perawatan saluran, dan program Kota Sehat," ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Jakut, Ahmad Ya'ala saat dihubungi Kompas.com, Minggu, (29/3/015).

Dari 267 lokasi di Jakut, kata dia, sebanyak 67 titik dipastikan telah dibenahi seperti di rumah sakit, puskesmas, dan sekolah. Pembenahan kebersihan juga akan difokuskan pada lingkungan sekolah, rumah sakit, dan kantor-kantor.

"Khususnya kebersihan toilet, saluran air dan penghijauan. Baik di sekolah, kantor maupun rumah sakit. Kita (Pemkot) juga sudah kirimkan tim peninjau dari sudin (suku dinas) Kebersihan Kota untuk turun ke lapangan," papar Ya'ala.

Namun, ada beberapa kendala yang hadapi pihak Pemkot Jakut, khususnya terkait teknis di lapangan. Pemkot Jakut masih kekurangan komposting dan mesin pencacah sampah. Padahal, hal tersebut termasuk dalam penilaian tim Adipura.

"Pak Wali (Rustam Effendi), sudah mengimbau ke seluruh kantor, sekolah dan rumah sakit agar wajib mempunyai komposting dan mesin pencacah," ujarnya.

Selain itu, keteduhan pohon di setiap taman dan ketinggiannya juga harus diukur. Ya'ala juga mengeluhkan persoalan saluran air. Beberapa saluran ai yang kerap dipenuhi tumpukan sampah. Namun, Ya'ala menampik jika selama ini petugas tidak menyelesaikan masalah itu.

"Sebetulnya, petugas tidak tinggal diam. Sudah berulang kali dibersihkan. Namun, setiap selesai dibersihkan, sampah selalu ada lagi. Belum lagi masalah bangunan di atas saluran air," keluh Ya'ala.

Terkait masalah jalan di sepanjang wilayah Jakarta Utara, Ya'ala mengklaim pihaknya sudah mulai membenahi. Salah satunya dengan penambalan jalan yang berlubang.

"Soalnya, penilaian juri, jalan tidak boleh ada lubang sedikit pun," ujar Ya'ala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com