"Saya yang minta diundang," ujar Bestari di gedung DPRD DKI, Senin (30/3/2015).
Bestari pun menunjukan isi pesan singkatnya kepada Ahok (sapaan Basuki). "Kenapa cuma DDN (Kemendagri) yang diundang sisir anggaran? Kita juga dari Nasdem juga ingin menyaksikan," bunyi SMS Bestari kepada Ahok.
Bestari pun mengatakan dia telah meminta Ahok membuat undangan resmi untuk DPRD DKI. Jika sudah ada undangan resmi, maka dia akan hadir. Meski juga meminta agar anggota dewan lain turut diundang, Bestari tidak memaksa anggota dewan lain untuk ikut dalam pembahasan anggaran tersebut. Hal yang terpenting, dia sudah menyampaikan kepada gubernur agar DPRD ikut dilibatkan.
"Kalau yang lain mau, terserah, yang penting saya mau. Inikan tugas masyarakatlah," ujar Bestari.
Bestari mengatakan bahwa dia ingin menyaksikan apa saja poin RAPBD yang diperiksa bersama Kemendagri. Jika diperlukan, kata Bestari, bukan tidak mungkin dia akan mengkritisi kegiatan yang ada dalam RAPBD tersebut. Bestari mengatakan,anggota dewan perlu mengetahui hal-hal tersebut.
"Nanti kalau masyarakat tanya, kita enggak tahu apa-apa, kan salah lagi," ujar Bestari.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ingin mengundang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI untuk membahas APBD 2015 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam waktu dekat ini. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan transparansi kepada pihak mana pun, termasuk DPRD DKI.
Basuki mengaku memiliki alasan khusus mengundang DPRD DKI untuk membahas anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah Kemendagri menyisir hasil evaluasi oleh Pemprov DKI, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI kembali akan menyisir serta memasukkan program ke dalam sistem e-budgeting.
"Saya minta (anggota DPRD) diundang supaya nanti bisa ketahuan mana (anggota) DPRD yang mau kerja sama untuk (penerbitan perda) APBD 2016. Dari situ, langsung terbaca kan, fraksi mana yang datang, berapa orang, kan langsung terbaca. Kalau enggak, berarti 2016 kita siap-siap untuk terbit pergub lagi," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.