Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Divonis 10 Tahun Bui, Guru JIS Merasa Keberatan

Kompas.com - 03/04/2015, 00:03 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 10 tahun penjara kepada Ferdinant Tjiong, guru Jakarta International School (JIS). Dia dinyatakan bersalah dalam kasus pelecehan seksual.

Hukuman Ferdinant ini sama dengan yang dijatuhkan hakim kepada Neil Bantleman Ferdinand, guru JIS lainnya. [Baca: Guru JIS Divonis 10 Tahun Bui dalam Kasus Pelecehan Seksual]

"Terdakwa (Ferdinant) terbukti melakukan kekerasan, tipu muslihat dan tidak mengaku perbuatannya," kata Ketua Majelis Hakim Nur Bustaman Kamis (2/4/2015) malam.

Ferdinant menilai putusan yang dijatuhkan hakim terhadapnya sangat memberatkan. "Putusan ini memberatkan kita," kata Ferdinant saat ditemui seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis malam (2/4/2015).

Mengikuti jejak Neil, Ferdinant juga menolak putusan majelis hakim dan mengajukan banding. Ferdinant menganggap keputusan dari majelis hakim tidak adil.

"Ketidakadilan terjadi hari ini pada saya. Saya sebagai warga negara Indonesia tidak ingin mewarisi negeri yang penuh ketidakadilan ini untuk anak cucu saya," kata Ferdinant.

Ferdinant dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dengan denda Rp 100 juta, subsider enam bulan kurungan penjara.

Padahal, sebelumnya jaksa penuntut umum menuntut Ferdinand dengan hukuman 12 tahun penjara karena melanggar pasal 82 Undang-Undang  Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Pantauan Kompas.com, Ferdinant dan Neil meninggalkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sekitar pukul 20.40 WIB.

Sebelum meninggalkan pengadilan, Ferdinant sempat mengajak para guru serta orangtua murid untuk meninggalkan kaus kaki sebagai pertanda bahwa mereka merasa diperlakukan tidak adil.

"Kalau Anda merasakan ketidakadilan yang sama seperti saya hari ini, tinggalkan kaus kaki Anda di tempat yang tidak adil ini," ujar Ferdinant sesaat sebelum meninggalkan pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com