Pantauan Kompas.com, sebagian kerusakan meliputi keretakan, kerusakan tudung penutup untuk membuang sampah dan pintu di lubang pengangkut sampah. Beberapa penutup juga rusak dibagian engsel dan ada yang terlepas. Bahkan ada bak sampah yang copot dari dudukannya.
Kondisi tempat sampah permanen itu juga memperihatinkan, seolah tak ada perawatan atau diurus. Hal ini dapat terlihat dari sampah-sampah yang sudah penuh, seperti tak diangkut. Daya tampung bak sampah permanen ini di beberapa titik kurang memadai.
Akhirnya, pembuang sampah menumpuk sampah yang terbungkus plastik atau karung dipinggiran bak sampah. Pemandangan beberapa tepian KBT, misalnya dari Cipinang Besar Selatan, Jatinegara hingga Pondok Bambu, Duren Sawit, ada yang kotor.
Sampah meliputi bekas kertas bungkus nasi, steroform, plastik, dan lain-lain, menumpuk dan dibuang tak pada tempatnya. Kawasan KBT sejak sore hingga malam hari memang menjadi tempat nongkrong warga dan mangkal PKL. Salah seorang pengunjung BKT, Halimah (38), mengatakan, seminggu belakangan pemandangan seperti ini sudah terlihat.
"Kalau numpuk kayak gitu pastinya jarang diangkut, kalau rajin dibersihin kan enggak mungkin ada yang sampai penuh gitu," kata warga Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur itu, kepada Kompas.com, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, seharusnya jalan sepeda BKT (jalur inspeksi) yang kerap jadi tempat rekreasi karena tamannya yang sejuk itu mesti dijaga kebersihannya. Kalau pun ada PKL berdagang, mesti harus tertib. Ia juga berharap tempat sampah yang ada dijaga agar tidak rusak.
"Kalau sore kan memang ramai, sepanjang jalan ini jadi tempat anak muda. Tapi harus tertib, tong sampah jangan dirusak-rusakin. Inikan juga tempat santai, enak, adem, kalau ada sampah jadi bau," ujar Halimah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.