"Pak Ahok kan punya staf ahli yang jago-jago. Tinggal dibikin aja sendiri, kumpulin sendiri. Mudah kok itu, kecil. Itu kan cuma klipingan doang," kata Selamat kepada Kompas.com, Selasa (7/4/2015).
Selamat mengatakan, pemutaran video tersebut merupakan kesepakatan bersama. Apalagi, isi video itu memang berkaitan dengan salah satu tema angket, yaitu soal etika dan norma.
Selamat mengatakan, wawancara antara Ahok dan Aiman Witjaksono di KompasTV menjadi pemicunya. Ketika itu, Ahok memang mengucapkan bahasa toilet.
"Akhirnya kita pikir masih banyak lho berita-berita serupa selain dengan KompasTV itu. Ternyata banyak ya. Akhirnya kita tampilkan saja. Buat bercermin juga ke kita, kalau kayak gini kan enggak pas buat pemimpin di Jakarta," ujar Selamat.
Basuki sempat mengomentari pemutaran video tersebut. Dia mengaku ingin memiliki video tersebut dan memintanya kepada DPRD DKI. Dia ingin ikut bertepuk tangan, seperti anggota DPRD DKI, saat menyaksikan video tersebut.
"Lumayan tuh keren-keren. Bagus dong. Nanti gue juga tepuk tangan deh pas nonton video gue, hore...," kata Basuki sambil bertepuk tangan senang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.