Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Tergantung DPRD, kalau Dosis Minum Obatnya Beres, Pasti Oke

Kompas.com - 14/04/2015, 16:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengibaratkan penerbitan Peraturan Daerah (Perda) APBD 2016 oleh DPRD sama dengan dosis saat minum obat. Kali ini, Basuki berharap DPRD sepakat dengannya untuk penerbitan Perda APBD 2016.

"Ya tergantung DPRD. Kalau sama-sama minum obat dosisnya semua beres, ya pasti oke. Tetapi, yang pasti, tidak ada pokir-pokir (pokok pikiran) lagi di tengah jalan yang muncul dan semua harus menggunakan e-musrenbang," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (14/4/2015).

Pengumpulan aspirasi masyarakat dalam e-musrenbang itu akan kembali dibahas dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) pada Juni-Juli 2015 mendatang.

Pada pembahasan KUAPPAS itu akan ketahuan pihak mana, apakah Pemprov DKI atau DPRD, yang enggan menandatangani dokumen usulan anggaran tersebut.

Basuki memastikan proses pembahasan serta penyusunan anggaran dilakukan secara transparan. Ia pun memastikan penggunaan sistem e-musrenbang ini baru dilaksanakan pertama kalinya di Pemprov DKI tahun ini.

DKI bakal mencantumkan semua usulan program dalam e-musrenbang di website musrenbang.bappedajakarta.go.id

"Tadi juga saya bicara sama Mendagri kan, kelurahan kami sudah pakai fiber optik. Makanya, tadi pas video call, enggak ada jeda, sudah ngomong seperti biasa, makanya e-government sekarang sudah sangat baik di Jakarta. Untuk web kami juara 1, e-government DKI sudah nomor 1," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Menurut dia, Pemprov DKI kembali mengevaluasi program-program yang tersusun dalam APBD DKI 2015.

Ada selisih nilai Rp 3 triliun dari usulan Rapergub APBD DKI 2015 sebesar Rp 72,9 triliun dengan APBD DKI 2015 senilai Rp 69,286 triliun.

Apabila APBD 2016, DKI dengan DPRD DKI akan mengusahakan perda. Untuk APBD Perubahan 2015, Basuki memastikan tetap menggunakan pergub. "Kalau APBD sudah pakai pergub, APBD perubahannya pasti pakai pergub juga. Jadi, sekali pergub harus pergub," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com