Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tak Berdenyut, Pagi Ini Ahok "Blusukan" ke Blok G Tanah Abang

Kompas.com - 15/04/2015, 06:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan meninjau Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2015) pagi, sekitar pukul 09.00. Sejak menjadi Wakil Gubernur DKI, Plt Gubernur hingga Gubernur, Basuki sebelumnya belum pernah blusukan atau meninjau Blok G Tanah Abang.

Pasar ini lebih sering dikunjungi oleh Joko Widodo saat menjadi Gubernur DKI dan calon presiden. Dalam tinjauan pertama kalinya ke Blok G Tanah Abang, Basuki atau yang akrab disapa Ahok ini ingin mengetahui kenapa pasar tersebut tidak berdenyut. Blok pasar ini berbeda dengan dua blok pasar lainnya yang ramai pengunjung. 

"Saya rencananya memang mau lihat Blok G. Saya penasaran, masalahnya di mana gitu," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (14/4/2015). 

Tinjauannya itu juga untuk membuktikan apa benar ada permainan PD Pasar Jaya di sana. Sebab, berbagai janji PD Pasar Jaya untuk membuat Pasar Blok G Tanah Abang berdenyut, tidak terwujud.

Seperti contohnya pembangunan eskalator yang tidak berfungsi sama sekali. Kemudian permintaan Presiden Jokowi saat menjadi gubernur untuk membangun jembatan penghubung antara Blok G dengan blok lainnya juga tidak terwujud.

Awalnya, Basuki berencana membongkar habis Pasar Blok G Tanah Abang. Namun rencana pembongkaran pasar gagasan Jokowi itu urung dilaksanakan. Rencana pembongkaran habis Pasar Blok G ini, kata Basuki, hanyalah siasat PD Pasar Jaya untuk kongkalikong dengan pihak swasta. PD Pasar Jaya, menurut dia, sengaja ingin membuat suasana pasar menjadi sepi.

"Makanya ini masalahnya apa. Mungkin ada kesengajaan (PD Pasar Jaya) supaya (pasar) sepi dan mengajukan ke kami untuk join dengan swasta lagi. Sekarang saya suudzan (berpikiran negatif) saja lah," kata Basuki.

Rencananya, dalam tinjauan ke Blok G, Basuki juga mengundang pihak PT KAI untuk merealisasikan jembatan penghubung antara pasar tersebut dengan Stasiun Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com