"Saya enggak berani melihat wajah istri. Jadi, saya enggak tahu ekspresi istri saya pas saya ditangkap," kata RS di Mapolda Metro Jaya dengan wajah tertutup dan baju tahanan berwarna oranye, Rabu sore.
Menurut dia, istrinya yang sedang mengandung itu selama ini tidak pernah curiga. Sebab, dia selalu bersikap biasa saja di rumah.
Barang-barang curian dari kamar Alfi pun tidak pernah dikeluarkannya dari ransel sehingga istrinya tidak curiga. Pada saat ditangkap, ia mengaku sedang tidur bersama istrinya.
"Kemudian, ada orang (polisi) ketuk-ketuk rumah, saya bilang ke istri enggak usah bangun. Saya saja yang keluar, kemudian saya ditangkap," tutur RS menceritakan kronologi penangkapannya.
Guru privat ini mengaku baru dua kali menggunakan jasa Alfi. Ia merasa kecewa dengan Alfi pada kencannya yang pertama sehingga mencoba lagi untuk kedua kalinya. Pada saat itulah, ia sakit hati, kemudian membunuh Alfi.
Alfi ditemukan tewas dalam kondisi leher terlilit di kamar kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/4/2015) pukul 19.00 WIB. Ibu beranak satu itu ditemukan tewas dalam keadaan tak berbusana dengan ditutupi bed cover dan mulut disumpal kaus kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.