Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Pembunuh Alfi

Kompas.com - 15/04/2015, 17:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — RS (24) mengungkapkan secara langsung alasannya menghabisi nyawa Deudeuh Alfi Sahrin (26). Alfi ditemukan tewas dalam kondisi leher terlilit di kamar kosnya pada Sabtu (11/4/2015) pukul 19.00 WIB.

Dalam wawancara khusus dengan Kompas TV, RS mengatakan bahwa awalnya dia penasaran ingin kembali menggunakan jasa Alfi. Sebab, pada pertemuan pertama, pelayanan Alfi mengecewakan.

"Saya klien terakhir, jadi tidak mendapat pelayanan memuaskan sesuai dengan yang dia tawarkan, yang saya harapkan," kata RS, Rabu (15/4/2015) sore.

RS hanya ingin mengetahui bagaimana jika dia bukan klien terakhir Alfi. "Saya masih penasaran sebenarnya rasanya gimana."

Lewat pertemuan kedua, pria yang bekerja sebagai guru bimbingan belajar itu berharap mendapat apa yang diinginkan. Tidak ada pikiran untuk membunuh.

RS datang kembali ke rumah kos Alfi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/4/2015) malam.

RS tiba di kamar kos Alfi pada pukul 19.30 WIB. Meski demikian, RS menyadari apa yang dilakukannya merupakan perbuatan nekat karena telah membohongi istrinya.  

RS hanya sekitar 45 menit berada di kamar Alfi. Setelah menghabisi nyawa Alfi, sekitar pukul 20.15 WIB, dia keluar dari sana. RS membunuh Alfi setelah terlibat percekcokan.

Sebelum keluar, RS sempat membawa serta barang-barang berharga milik Alfi, seperti laptop dan empat ponsel. "Kebetulan barang-barang itu ada di situ semua," ujar dia. RS mengaku memang berniat mencuri. "Saat itu iya, sebelumnya tidak."

Tak ada yang curiga terjadi pembunuhan di kamar itu meski sempat terjadi kegaduhan. Aktivitas di rumah kos itu berjalan seperti biasa.

Saat keluar dari kamar, RS hanya berpapasan dengan seorang wanita. "Saya keluar kamar semua biasa saja," ucapnya.

RS langsung bergegas kembali ke rumahnya di kawasan Bojong Gede, Bogor. Semua barang-milik Alfi dia taruh di depan rumahnya sehingga tidak mengundang pertanyaan dari istri.

Polisi menetapkan RS sebagai tersangka pembunuh Alfi. RS diringkus polisi di rumahnya saat sedang tidur bersama istrinya, Rabu (15/4/2015) dini hari.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com