Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Hadiri Pergelaran Seni Budaya Betawi 'Benyamin Suaeb'

Kompas.com - 19/04/2015, 13:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Benyamin Suaeb menggelar pertunjukan parade seni Betawi bertajuk 'Seniman Betawi Jangan Menangis' di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (19/4/2015).

Tiba di acara tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disambut Ketua Yayasan Benyamin S, Beno Benyamin. Ahok mengenakan baju khas Betawi berwarna putih, peci hitam, dan celana panjang hitam.

Perlu diketahui, Yayasan Benyamin S menggelar acara tersebut karena keterpurukan nasib para seniman Betawi karena sanggar kesenian Betawi terancam punah. Tidak ada payung hukum yang mengatur dan melindungi eksistensi budaya Betawi.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Benyamin S, Beno Benyamin mengatakan, ia berharap  Pemprov DKI mengeluarkan peraturan daerah yang nantinya dapat melestarikan budaya Betawi.

"Kami mendukung perda seni budaya Betawi untuk tampil ke tempat-tempat seperti hotel, restoran, dan sebagainnya," kata Beno.

Menurut dia, hal ini sesuai amanah dari Undang-Undang nomor 29 tahun 2007 tentang Pemprov DKI sebagai NKRI, Bab V Pasal 26 ayat 6, yang menyatakan bahwa, Pemprov DKI Jakarta melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi serta melindungi berbagai budaya masyarakat daerah lain yang ada di DKI.

Dia juga mengajak masyarakat yang hadir untuk turut serta mendukung tujuan acara ini. Disiapkan pula sepanduk untuk dibubuhi tanda tangan masyarakat sebagai bentuk dukungan.

Pada kesempatan ini, hadir pula Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor, dan pejabat Pemprov DKI lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com