Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kepala SMAN 3 Tolak Tawaran Ahok Jadi Kadisdik

Kompas.com - 20/04/2015, 10:50 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala SMA Negeri 3 Jakarta Selatan Retno Listyarti membenarkan bahwa dia pernah ditantang Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi kepala dinas pendidikan DKI Jakarta. Saat itu, Basuki masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Retno mengaku menolak tawaran tersebut. Sebab, saat itu, pangkat Retno belum mencapai IVb.

"Pak Ahok (panggilan Basuki) menawarkan saya jadi kadisdik, tapi tidak mungkin karena saat itu pangkat saya masih IIId, sementara kadis itu minimal IVb," kata Retno saat dihubungi Minggu (19/4/2015) malam.

Retno menceritakan, awal mulanya, ia selaku Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menemui gubernur DKI saat itu, Joko Widodo. Pertemuan itu terjadi pada 9 November 2012 lalu di ruang gubernur.

Dalam pertemuan itu, kata Retno, FSGI menyampaikan kajian sembilan masalah pendidikan di DKI Jakarta beserta solusinya. Saat itu, kata dia, Jokowi hanya didampingi dua asisten pribadinya. Pertemuan berlangsung selama kurang dari 1 jam.

Kemudian, Jokowi memerintahkan asisten pribadinya untuk menelepon Kadisdik DKI Jakarta yang masih dijabat oleh Taufik Yudi untuk datang ke Balai Kota.

"Di akhir pertemuan, Pak Jokowi meminta kami juga menyampaikan hal yang sama ke Pak Ahok, karena kata beliau (Jokowi), urusan pendidikan diserahkan ke wagub," ujar Retno.

Sepuluh hari kemudian, yakni pada 19 November 2012, Retno kemudian bertemu dengan Ahok di ruang kerja wagub, sekitar 1 jam. Dalam pertemuan itulah, tawaran untuk menjadi Kadisdik kepada Retno terlontar dari Basuki.

Berdasarkan keterangan Basuki, dia menawarkan Retno menjadi kadisdik karena sudah memberi masukan macam-macam soal pendidikan. Untuk itu, dia menantang Retno untuk terlibat langsung membereskan masalah pendidikan di DKI. (Baca: Ahok Akui Pernah Tantang Kepala SMAN 3 Jadi Kepala Dinas Pendidikan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com