Salah seorang warga, Tatang (40), mengaku tumpukan tersebut sangat mengganggu jalan, terutama saat hujan. "Kalau hujan kan jadi basah dan rembesannya ke jalan lagi," kata Tatang kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2015).
Lumpur yang merembes ke jalan tersebut menyebabkan bau warga sekitar. Tak jarang sebagian warga yang melintasi jalan tersebut menutup hidung saat lumpur-lumpur tersebut bocor. "Bau busuk banget kalau karung ini rembes," kata Tatang.
Kondisi tumpukan karung lumpur juga menganggu beberapa toko yang berada di depannya. Sehingga beberapa pengendara yang ingin mengunjungi toko jadi lebih berhati-hati. "Toko kita jadi susah parkir," kata Tatang.
Selain itu, warga lainnya Neni (50) mengatakan keberadaan karung lumpur tersebut sudah hampir satu minggu. Namun sayangnya pemerintah belum mengangkut. "Antara ganggu gak terganggu ya, soalnya ini kan dari pemerintah juga. Cepet-cepet diangkatlah," kata Neni, Rabu.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat, Herning, mengatakan pihaknya akan segera mengangkat tumpukan karung. Selain itu, ia juga meminta maaf terkait ada tumpukan karung lumpur bekas pembersihan gorong-gorong. "Nanti kita angkut ya," kata Herning saat dikonfirmasi, Rabu.
Pantauan Kompas.com, tumpukan karung lumpur tersebut tidak hanya berada di satu titik. Setidaknya ada puluhan titik karung lumpur bekas pembersihan gorong-gorong di Jalan Pangeran Jayakarta. Selain itu, tinggi tumpukan karung lumpur juga sangat memprihatinkan, yakni hingga dua meter dengan lebar satu meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.