Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mereka Dua Hari Kena Imbas Penutupan Jalan Saat KAA

Kompas.com - 24/04/2015, 09:12 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Jakarta sudah mulai terbiasa dengan pengalihan arus lalu lintas karena perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA). Beberapa di antaranya bahkan terlihat lebih santai karena ada pemakluman dari kantor.

"Untungnya, enggak kena sanksi karena kantor juga memakluminlagi ada KAA," ujar Nadia (24), seorang penumpang asal Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (24/4/2015).

Karyawan swasta di kawasan Thamrin itu beralasan, jika satu-satunya akses tercepat dari tempat tinggalnya ke kantor adalah menggunakan bus transjakarta. Saat transjakarta Koridor I, Blok M-Kota, tidak beroperasi pada Rabu (22/4/2015) lalu, ia terpaksa menggunakan ojek.

Penumpang lainnya, Andri (25), mengaku sempat kesal saat bus transjakarta tak beroperasi. Warga Ciledug itu sempat jalan kaki dari Blok M sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menggunakan ojek.

Ternyata tidak hanya dirinya yang terlambat tiba di kantor. Beberapa rekan lainnya bahkan ada yang belum tiba karena ikut terkena imbas pengalihan arus lalu lintas.

"Ternyata bos-bos juga datang telat. Biasanya masuk jam delapan tapi saya masih di perjalanan meski sudah jam setengah sembilan," ujarnya sambil tertawa.

Selama dua hari, Rabu dan Kamis kemarin, enam jalan ditutup buka terkait berlangsungnya KTT Asia-Afrika di JCC, Senayan. Penutupan berlangsung pada pagi saat jam berangkat kerja dan sore hari pada saat pulang kerja. Penutupan enam jalan itu menimbulkan kemacetan di jalur alternatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com