Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinis MRT Jakarta untuk Antisipasi Kondisi Darurat

Kompas.com - 30/04/2015, 13:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan sistem persinyalan yang akan digunakan dalam layanan MRT di Jakarta memungkinkan kereta dapat beroperasi tanpa masinis. Meski demikian, PT MRT berencana tetap menyertakan masinis di kereta-kereta yang akan dioperasikan.

Direktur Operasional PT MRT Albert Tarra mengatakan, tujuan menyertakan masinis adalah untuk mengantisipasi kondisi darurat yang tidak akan bisa tertangani oleh petugas yang berada di ruang kontrol.

"Dalam kondisi darurat, misalnya untuk membuka tutup pintu. Yang seperti itu kan harus membutuhkan masinis," ujar dia usai acara penandatangan kontrak pengadaan sarana penunjang sistem perkeretaaapian, di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Meski terkesan akan lebih banyak "menganggur", PT MRT menyatakan orang-orang yang akan direkrut sebagai masinis tetaplah orang yang memiliki pengalaman dalam hal pengoperasian layanan perkeretaapian.

Sebab peran masinis akan diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendala dalam layanan MRT, misalnya ada kereta yang mengalami mogok.

"Kalau mogok, nanti kan masinis bertugas membawa kereta dari lokasi mogok ke depo. Kondisi yang seperti itu kan tidak bisa kalau lewat control room," ujar Direktur Konstruksi Muhammad Nasyir.

Sebelumnya, Direktur Utama Dono Boestami mengatakan, sistem yang nantinya digunakan dalam layanan MRT di Jakarta adalah sistem persinyalan communication based train control (CBTC). Menurut dia, sistem ini akan menjadi sistem persinyalan terbaru dan pertama yang digunakan di Indonesia.

Dono menjelaskan, sistem CBTC menerapkan sistem persinyalan otomatis di mana perjalanan dikendalikan melalui pusat kontrol. Menurut dia, sistem ini akan membuat kedatangan antar kereta di stasiun dihitung berdasarkan perhitungan waktu, bukan jarak.

Hal inilah yang membuat kedatangan antar kereta di stasiun dapat diterapkan di bawah lima menit. "Masinis hanya bertugas menekan tombol buka tutup pintu. Selebihnya pengendalian ada di control room," ucap Dono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com