Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Lamborghini Tanpa Pelat Depan Malah Dikawal Mobil Polisi

Kompas.com - 04/05/2015, 08:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Suara gemuruh mobil ba‎lap Lamborghini sudah terdengar di halaman valet parkir Bengkel Cafe, Sudirman Central Business District (SCBD), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (3/5/2015) sekitar pukul 07.00.

Mobil mewah yang mempunyai harga sekitar Rp 6,5 miliar itu sedang bersiap untuk mengadakan konvoi ke arah Tangerang Selatan untuk meng‎hadiri suatu acara.

Satu per satu mobil yang hanya memiliki dua pintu itu keluar dari kawasan SCBD menuju pintu tol dalam kota atau tepatnya di depan Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat (MPR/DPR) Republik Indone‎sia, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sebanyak sembilan mobil Lamborghini yang keba‎nyakan mempunyai tipe Lamborghini Aventador itu dikawal satu mobil kepolisian dengan nomor 1525-15.

Rombongan sudah mulai memasuki pintu tol dalam kota pada pukul 08.00. Dengan menyalakan lampu, suara mesin Lamborghini sudah mulai terdengar di SCBD.

Iring-iringan itu menarik perhatian masyarakat yang berada di sekitar lokasi. Suara mobil balap sangat terdengar ketika mobil-mobil itu melaju seperti di sirkuit balap. Diperkirakan, kecepatan mobil saat melintasi jalan tol dalam kota itu sekitar 100 kilometer per jam.

Urutan mobil itu terdiri dari mobil polisi, mobil Lamborghini berwarna hijau stabilo, Lamborghini abu-abu, Lamborghini hitam, Lamborghini silver, Lamborghini putih, Lamborghini biru, Lamborghini putih, Lamborghini ungu, dan Lamborghini kuning.

Hanya terlihat dua Lamborghini yang menggunakan pelat nomor kendaraan di bagian depan, yaitu‎ Lamborghini hitam dengan nomor polisi B 1 HKD dan Lamborghini kuning dengan pelat nomor stiker bernomor polisi B 900 MC. Sementara tujuh mobil lainnya hanya menggunakan pelat nomor belakang.

‎Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono menuturkan bahwa pengawalan iring-iringan Lamborghini bukan dari Polda Metro Jaya, melainkan dari pihak Lantas Mabes Polri.

"Itu yang kawal bukan dari Polda Metro, tapi dari Korlantas Mabes Polri. Silakan ditanyakan ke sana," kata Hindarsono saat dihubungi Wartakotalive, Minggu (3/5/2015).

Menurut dia, seharusnya pengawal kepol‎isian dicegat untuk mengetahui alasan mengawal konvoi Lamborghini itu. Sebab, ada tujuh Lamborghini yang tidak menggunakan pelat nomor depan. Hal itu menyalahi aturan lalu lintas.

"Kenapa tidak dicegat saja yang kawal? Seharusnya tanyakan yang kawal dong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com