Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bagus Dong Saya Enggak Usah Jadi Gubernur, "Ngapain" Capek-capek...

Kompas.com - 08/05/2015, 07:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak khawatir jika nantinya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017. Pernyataan Basuki ini menanggapi survei yang dilakukan lembaga Cyrus Network (CN), Kamis (7/5/2015). 

"Enggak apa-apa. Saya kan selalu bilang kalau ada yang lebih baik dari saya (jadi gubernur), berarti bagus dong saya enggak usah jadi gubernur. Ngapain capek-capek sampai sore jam segini jam segitu (masih di kantor)," kata Basuki, di Balai Kota. 

Ia juga mengimbau publik Jakarta untuk tidak memilihnya jika ada calon gubernur yang lebih baik, jujur, dan berkompeten dalam Pilkada DKI 2017.

Basuki senang jika nantinya banyak orang-orang jujur ikut mencalonkan diri sebagai gubernur. [Baca: Ini Hasil Survei jika Ahok dan Ridwan Kamil Maju pada Pilkada DKI 2017]

Namun, dia mengaku tidak rela jika nantinya Jakarta dipimpin oleh orang yang salah. Sebab, yang akan dirugikan adalah warga Jakarta. Sementara jika Ridwan dan Risma mengikuti ajang Pilkada DKI, warga Jakarta akan memiliki banyak pilihan untuk menjadikan Jakarta lebih baik lagi.

"Dulu Bu Risma waktu jadi Kepala Dinas Pariwisata di zamannya Bang Yos (Gubernur Sutiyoso). Dia belajar penataan taman di Jakarta. Waktu kami (Jokowi-Basuki) naik, kami belajar e-budgeting pakai orang Surabaya walaupun punya kami agak beda. Kalau Bu Risma kan Surabaya itu kota, kami kan provinsi terus kota-kota jadi mesti ubah (konsepnya)," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Pemprov DKI pun belajar dari Ridwan Kamil mengenai penataan taman. Begitu pula sebaliknya, Ridwan belajar dari kesuksesan Jokowi menata taman saat menjadi Wali Kota Surakarta.

"Saya bilang kita belajar dari masing-masing. Misalnya dia pengen bikin room smart city walaupun punya dia belum lengkap, kesannya bisa jadi tempat tour gitu kan. Nah kami juga yang punya konsep smart city lebih canggih kenapa enggak ikuti seperti dia buka showroom supaya orang datang ke Jakarta bisa kayak tour nih. Tour ke Balai Kota tontonannya Smart City," kata Basuki.

Dari survei yang dilakukan Cyrus Network (CN), Ahok mendapatkan 42,8 persen pemilih, sedangkan Risma mendapatkan 37,2 persen. Sisanya, 14,3 persen ragu-ragu dan 5,7 persen tidak menjawab. [Baca: Jika Ahok dan Risma Maju pada Pilkada DKI 2017, Siapa Pemenangnya?]

Survei itu memperlihatkan peluang ketiganya jika maju pada Pilkada DKI 2017 nanti. Survei tersebut diselenggarakan pada 23 April-27 April 2015.

Metode yang dilakukan adalah multistage random sampling. Responden tersebar secara proporsional di seluruh wilayah kelurahan DKI Jakarta dengan umur minimal 17 tahun.

Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Megapolitan
UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com