Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Juni, Lenggang Jakarta Resmi Beroperasi

Kompas.com - 11/05/2015, 12:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses pembangunan Lenggang Jakarta telah rampung. Tempat yang dipersiapkan untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Monas itu kemungkinan besar akan diresmikan pada sekitar awal Juni 2015.

"Pada 17 April 2015 lalu, kita sudah trial operation. Launching-nya awal Juni, nunggu jadwal dari Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) karena beliau yang akan meresmikan," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (KUMKMP) Joko Kundaryo, di Balai Kota, Senin (11/5/2015).

Menurut Joko, jumlah total pedagang yang akan berjualan di Lenggang Jakarta adalah 329 orang. Jumlah tersebut meliputi pedagang kuliner, aksesori, dan suvenir.

Joko mengatakan, khusus untuk para pedagang kuliner, telah diberikan pelatihan memasak sejak Januari 2015. Pelatihan tidak hanya berkisar pada teknik memasak, tetapi juga cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis, hingga cara berwirausaha.

"Saat ini, baru sekitar 40-an pedagang kuliner yang berjualan karena banyak dari mereka yang pulang kampung. Kita berikan batas waktu sampai 20 Mei untuk buka kios. Kalau tidak, kita anggap mereka mengundurkan diri," ujar dia.

Sesuai arahan dari Basuki, Joko mengatakan, transaksi pembayaran di Lenggang Jakarta akan sepenuhnya menggunakan sistem non-cash melalui kartu e-money. Ia menyatakan bahwa nantinya di semua kios pedagang di Lenggang Jakarta akan dilengkapi mesin electronic data capture (EDC).

"Masing-masing pedagang sudah punya mesin EDC di kasir. Nanti kartu e-money tinggal digesek," kata Joko.

Untuk jam operasional, Joko mengatakan, Lenggang Jakarta nantinya akan beroperasi dari pukul 06.00-23.00 pada hari biasa, dan 24 jam saat akhir pekan. Pada masa uji coba sendiri, Lenggang Jakarta buka dari pukul 10.00-18.00.

"Untuk akhir pekan, para pedagang minta bablas dari Sabtu pukul 6 sore sampai Minggu pagi. Karena pada Minggu pagi, di Monas, banyak yang lari pagi. Kita sepakat dengan mereka," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com