Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Lenggang Jakarta Pedagang Makanan Dilarang Jualan Minuman

Kompas.com - 11/05/2015, 15:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang yang menempati kios di Lenggang Jakarta dilarang berjualan lebih dari satu jenis barang. Dengan demikian, pedagang kuliner yang sudah berjualan makanan tidak boleh berjualan makanan ringan ataupun minuman.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, tujuan peraturan tersebut adalah  pedagang bisa fokus menghasilkan barang dagangan yang terbaik dan tidak mengambil lahan pedagang lainnya.

"Jadi kalau dia jual gado-gado, dia enggak boleh jual teh botol. Manusia tidak boleh ada yang serakah, karena semua cari makan, cari rezeki. Ini supaya pedagang ini fokus di bidangnya," kata Saefullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/5/2015).

Saefullah menyatakan para pedagang yang akan menempati Lenggang Jakarta telah menyetujui peraturan tersebut. Walaupun ia mengaku sempat ada pedagang yang sempat mengeluhkannya.

"Kemarin lucu juga, sempat ada ibu-ibu yang bilang 'waduh, sekarang kita disuruh tertib nih pak. Kalau dulu jualan apa saja bisa yah'. Jadi beginilah yang harus kita ubah. Tidak hanya tempatnya, tapi juga manusianya," ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini.

Sebelumnya diberitakan, proses pembangunan Lenggang Jakarta hampir rampung. Tempat yang nantinya dipersiapkan untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monas itu kemungkinan besar akan diresmikan pada sekitar awal Juni 2015.

Adapun jumlah total pedagang yang akan berjualan di Lenggang Jakarta adalah 329 orang. Jumlah tersebut meliputi pedagang kuliner, aksesoris dan suvenir. Transaksi pembayaran di Lenggang Jakarta akan sepenuhnya menggunakan sistem non-tunai melalui kartu e-money.

Nantinya di semua kios pedagang di Lenggang Jakarta akan dilengkapi mesin electronic data capture (EDC). Untuk jam operasional, Lenggang Jakarta nantinya akan beroperasi dari pukul 06.00-23.00 pada hari biasa, dan 24 jam saat akhir pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com