Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Konsultan Main Curang, DKI Awasi Perencanaan Ulang Rehab GOR

Kompas.com - 13/05/2015, 18:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama proses penghitungan ulang perencanaan rehabilitasi gedung gelanggang olahraga (GOR) kecamatan, konsultan proyek akan didampingi oleh tim dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan. Hal itu untuk mencegah konsultan berbuat curang dalam penentuan besaran nilai bangunan.

"Konsultan yang sudah bermitra dengan DKI dalam perencanaan nantinya akan bermitra dengan dinas teknis terkait, yakni Dinas Perumahan. Pak Gubernur sudah meminta supaya dilakukan hitung ulang. Kita sangat menghindari jangan sampai ada unsur mark up," kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Zaenal Soelaiman, di Balai Kota, Rabu (13/5/2015).

Zaenal mengatakan, pada proses penghitungan ulang, patokan ukuran yang digunakan adalah yang telah sesuai dengan yang ditentukan dalam e-budgeting. Ia memastikan ukurannya tidak akan melebihi ketentuan yang telah diatur dalam e-budgeting.

"Setiap ukuran per meter, kita pakai patokan per meternya di bawah standar per meter yang ditetapkan dalam e-budgeting. Jangan sampai di atas e-budgeting. Jadi misal e-budgeting Rp 5,6 juta per meter, kita di bawahnya," ujar Zaenal.

Sebelumnya, Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyoroti proyek rehab GOR Pancoran yang anggarannya mencapai Rp 48 miliar. Padahal, kata dia, GOR itu akan dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi.

Ia pun menyesalkan Dinas Olahraga dan Pemuda yang menyerahkan semua urusan rancang bangun kepada konsultan. Apalagi konsultan juga telah dibayar penuh, walaupun proyek belum rampung. Padahal tindakan tersebut berpotensi jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Saya tanya ke konsultan asing, bikin GOR persis di Amerika Serikat dengan standar internasional, dihitung-hitung maksimalnya Rp 46 miliar saja. Sebenarnya, DKI kalau pakai uangnya benar, seluruh fasilitas di Jakarta bisa berskala internasional dan jatuh harganya lebih murah," kata dia, Selasa (12/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com