Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Mengadu ke Ahok, Warga Pinangsia Dikecewakan Sekda

Kompas.com - 27/05/2015, 11:15 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga bantaran Kali Ancol Pinangsia mengaku sudah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI, Rabu (27/5/2015) pagi, untuk mengadu. Salah seorang warga, Gugun, juga mengatakan bahwa Ahok (sapaan Basuki) telah mengetahui duduk permasalahan yang ingin mereka sampaikan.

Gugun mengatakan, dia telah memperlihatkan denah kawasannya yang sedang digusur hari ini. Bantaran Kali Ancol Pinangsia yang menjadi tempat tinggal mereka segaris lurus dengan bantaran Kali Ancol di Jakarta Utara. Bantaran kali di Jakarta Utara sudah digusur selebar 5 meter dari rumah warga.

Gugun mengatakan, warga Pinangsia mendukung penggusuran itu, bahkan bersedia membongkar sendiri rumah mereka. Akan tetapi, dia bingung, Sebab, khusus di bantaran Kali Ancol Pinangsia, lebar penggusuran adalah 10 meter. Jika digusur 10 meter, rumah mereka habis. Itulah yang mereka terangkan kepada Ahok.

"Ahok langsung telepon Wali Kota. Di telepon, dia tanya kenapa di Jakarta Utara digusur 5 meter, tapi Pinangsia malah 10 meter," ujar Gugun.

Gugun mengatakan, setelah itu Ahok menyerahkan urusan warga tersebut kepada Sekretaris Daerah DKI Saefullah. "Udah nanti diurus sama Pak Sekda," ujar Gugun menirukan ucapan Ahok kepada mereka.

Setelah itu, Ahok pun meninggalkan Balai Kota untuk melanjutkan agenda kegiatannya hari ini. Kemudian, warga pun diterima oleh Sekda. Gugun mengatakan, mereka kembali menjelaskan duduk permasalahannya kepada Sekda. Sekda pun melajukan hal yang sama dengan Ahok. Dia menelepon wali kota untuk mempertanyakan perbedaan lebar penggusuran di sana. "Terus kita disuruh tunggu sama Pak Sekda," ujar Gugun.

Gugun mengatakan, warga pun ditinggal oleh Sekda. Dia berpikir Sekda sedang mengurus persoalan tersebut di dalam Balai Kota. Akan tetapi, Saefullah tidak kunjung kembali. Kumpulan warga Pinangsia pun ditinggal sendiri tanpa adanya kepastian.

Setelah itu, kata Gugun, betapa kagetnya dia karena datang seorang ajudan yang mengatakan bahwa penggusuran akan tetap dilakukan sepanjang 10 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com