"Kita seolah maling, Pak. Nenek-nenek masih harus panjat pagar," ujar salah satu pedagang kepada Syarif, Kamis (28/5/2015).
Mereka lantas mengibaratkan pekerjaan mereka seperti bermain voli. Sebab, mereka harus melempar barang dari sisi pagar satu ke sisi lain untuk bisa masuk ke kawasan Monas.
Begitu pula jika ada razia, mereka akan berusaha menyelamatkan barang dagangan semampu yang mereka bisa, dan kembali melompati pagar. "Seperti orang main voli-lah kita, Pak," ujar pria paruh baya itu.
Syarif pun bertanya, pukul berapa biasanya mereka berjualan di Monas. "Kira-kira pukul berapa boleh berjualannya?" ujar Syarif.
Para pedagang mengatakan, jadwal kunjungan Monas adalah pukul 04.00 WIB-20.00 WIB. Mereka meminta kepada Syarif untuk mengusahakan agar jadwal kunjungan diperpanjang.
Meskipun kucing-kucingan dalam berdagang di Monas, mereka tetap merasa tidak puas jika jam kunjungan hanya sampai pukul 20.00 WIB.
Sebab, pada saat itu, pengunjung biasanya sedang banyak. Mereka ingin jam kunjungan ditambah hingga pukul 22.00 WIB. Sementara itu, pada akhir pekan, mereka ingin Monas buka hingga pukul 24.00 WIB.
"Di dalam ini, pukul 20.00 WIB saja pengunjung sudah enggak boleh masuk, disuruh keluar. Kami penjual jadi hanya melamun," ujar pedagang.
Pada dialog bersama PKL siang ini, Syarif didampingi oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). Syarif diajak untuk berdialog langsung dengan PKL untuk mengetahui keluh kesah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.