Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan pada Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 01/06/2015, 13:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki bulan Juni, sebagian wilayah di Jabodetabek diguyur hujan lebat disertai kilat dan petir. Padahal, pada bulan Juni, Jabodetabek biasanya sudah memasuki musim kemarau.

Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, pada bulan Juni, Jabodetabek sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau. Namun, bukan berarti tidak ada hujan pada musim kemarau.

"Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Potensi hujan itu berkaitan dengan cuaca, bukan musim," kata Hary kepada Kompas.com, Senin (1/6/2015).

Hary menjelaskan, parameter cuaca yang mendukung terjadinya hujan antara lain suhu, tekanan, dan kelembaban.

Hary mengatakan, potensi hujan untuk Jabodetabek bagian selatan memang tinggi. "Maka dari itu, wajar bila hujan terjadi dalam intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ini," kata dia.

Saat ini, musim kemarau sudah dimulai untuk Jabodetabek bagian utara. Namun, potensi hujan untuk bagian selatan masih tinggi.

Untuk diketahui, siang ini, hujan lebat disertai kilat dan petir terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek, dan berpotensi terjadi hingga sore.

Kawasan yang terkena hujan tersebut antara lain Tangerang, Daan Mogot, Grogol, Harmoni, Tomang, Kedoya, Kebon Jeruk, Kembangan, Meruya, Slipi, Palmerah, Senayan, Semanggi, Pancoran, Tebet, Jatinegara, dan Kampung Melayu.

BMKG juga memperkirakan bahwa hujan akan meluas ke wilayah Cengkareng, Kalideres, Pamulang, Serpong, Ciputat, Harmoni, Tanah Abang, Sudirman, Kebayoran, Pasar Minggu, Cawang, Tanjung Priok, Cilincing, Marunda, Kelapa Gading, Cakung, serta Bekasi dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com