Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Hukuman Mati, Wanita Pemilik Sabu 28 Kg Menitikkan Air Mata

Kompas.com - 04/06/2015, 04:17 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - LT (43), warga Jl. Hji Agus Salim 3 No.15C, Radio Dalam, Jakarta Selatan (Jaksel), mengaku menyesal telah mengedarkan narkoba jenis sabu. Ibu rumah tangga tersebut hanya bisa menitikkan air mata setelah mengetahui hukuman mati menanti jika dirinya terbukti bersalah.

"Dia (LT) hanya menitikkan air mata setelah tahu pasal dan hukuman yang dijeratkan kepadanya. Tergantung bagaimana putusan hakim nanti di pengadilan," ujar Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Ruddy Hariyanto Adi Nugroho, Rabu (3/6/2015).

Tersangka juga mengaku tidak tahu saat tertangkap sebagai kurir narkoba jenis sabu, dirinya bakal dijerat hukuman mati. Bahkan, tersangka menampik jika dirinya juga berstatus sebagai pengedar.

"Pelaku hanya mengaku sebagai kurir saja, bukan pengedar. Tapi setiap keterangan yang diberikan akan kita dalami. Termasuk indikasi kejanggalan-kejanggalan dari keterangan pelaku. Karena kita juga masih mengumpulkan bukti dan jejak keberadaan bandar besar kenalan pelaku," ucap Ruddy.

Sebelumnya, LT diciduk setelah terlibat peredaran sabu terhadap lima tersangka lainnya yang tertangkap di parkiran Puri Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (2/5/2015) sore. Dari tangan LT, polisi mengamankan 28 kg sabu senilai Rp 44 miliar. 

Setelah dilakukan pengembangan, LT mengaku mendapat barang haram tersebut dari seseorang warga negara asing (WNA) asal Nigeria berinisial VT. Namun, WNA tersebut berstatus daftar pencarian orang (DPO) alias buron.

Saat ini keenam tersangka dan barang bukti telah diamankan di Mapolres Jakbar untuk pemeriksaan lanjutan. Bahkan, keenamnya terancam jeratan pasal 114 ayat 2 Sub 112 ayat 2 UURI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com