Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Sipir yang Dipecat Protes Dengar Ucapan "Jadi Bandar Saja"

Kompas.com - 08/06/2015, 13:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang sipir Lapas Narkotika Klas II A Cipinang, Jakarta Timur, berinisial IR dipecat Kementerian Hukum dan HAM karena diduga terlibat jaringan narkoba Freddy Budiman. Pemecatan yang dilakukan di kantor Kemenkumham itu diwarnai protes dari pihak keluarga.

Pemicunya karena ada seruan dari salah satu tim dokumentasi yang mengucapkan "jadi bandar saja". Ucapan ini memicu kemarahan dari pihak keluarga IR.

"Ada anaknya dengar orang dokumentasi bilang 'jadi bandar aja'," kata pengacara IR, Saharwan Perkasa, kepada wartawan, di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/6/2015).

Terkait masalah tersebut, pihaknya mengaku sudah menemui Humas Kemenkumham. Salah satu anak IR, NV (30), membenarkan hal itu.

"Kita tahu orangnya, namanya J, orang humas. Tapi tadi kita mau ketemu enggak ditunjukkin orangnya," ujar NV.

Kementerian Hukum dan HAM hari ini resmi memecat IR, seorang pegawai (PNS) Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. IR dipecat lantaran berurusan dengan hukum atas dugaan keterlibatan dengan jaringan narkoba Freddy Budiman.

Pemecatan IR langsung dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di kantor Kemenkumham, Jakarta. IR ditangkap aparat Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri karena diduga berperan memasukkan barang haram tersebut ke dalam lapas. IR diduga memasukkan narkoba baru jenis CC4.

"Ini terkait memasukkan narkoba jenis baru (ke lapas) dan ini sangat perlu kami bersihkan," kata Kepala Tim Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Ajun Komisaris Besar Christian Siagian, usai penangkapan di lapas tersebut, Rabu (15/4/2015).

Christian menambahkan, IR, yang merupakan jaringan Freddy Budiman tersebut, sudah diintai sejak lama. Berkat koordinasi dengan pihak lapas, penangkapan IR berjalan lancar.

"Kami sudah koordinasi dengan baik dengan petugas lapas. Kemarin-kemarin itu cuma masalah mis-surat-menyurat saja," ujar Christian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com