Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Wiriyatmoko, Pejabat-pejabat Ini Dijadikan Staf oleh Ahok

Kompas.com - 08/06/2015, 17:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama telah menjadikan staf beberapa pejabat Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) beberapa waktu lalu. Basuki pernah menyebut telah menjadikan staf Wiriyatmoko yang sebelumnya merupakan anggota TGUPP dan Asisten Sekda bidang Pembangunan DKI. 

"Yang keluar (jadi staf) itu ada Pak Moko, Pak Zaenal Musappa, Pak Putu Indiana, Pak I Made Karmayoga, sama Pak Hasan Basri. Tetapi Pak Hasan jadi dewan komisaris utama di Bank DKI, kalau yang lainnya staf," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika, kepada Kompas.com, di Balai Kota, Senin (8/6/2015). 

Agus menjelaskan, Basuki telah menunjuk beberapa pejabat baru untuk menduduki posisi yang kosong. Lima pejabat yang akan dijadikan anggota TGUPP berasal dari beberapa bidang.

Seperti misalnya Deded Sukendar yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI, Ibnu Sabiin Hatta yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Kepulauan Seribu, dan lain-lain.

"Yang pejabat baru itu kayak Pak Achiyat yang dulunya pejabat eselon III cuma saya lupa beliau di dinas apa. Kemudian ada Pak Deded, Pak Ibnu mantan Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Pak Supeno yang dulu pernah jadi Kepala Biro Kesejahteraan Sosial (Kessos) DKI, sama Pak Syarifuddin yang dulu jadi pejabat eselon III di Biro KDH KLN (kepala daerah dan kerjasama luar negeri)," kata Agus. 

Adapun SK Gubernur penunjukkan pejabat TGUPP telah diterbitkan oleh Basuki. Namun mereka belum dilantik dan segera akan diangkat bersamaan dengan pejabat eselon II lainnya oleh Basuki.

Anggota TGUPP diketahui berjumlah sembilan orang yang diketuai oleh Sarwo Handayani. Sementara yang menjadi Wakil Ketua TGUPP adalah Mohammad Yusuf yang sebelumnya merupakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI.

Sementara anggota yang tersisa adalah Taufik Yudi Mulyanto, Sugiyanta, Ipih Ruyani, dan Sugeng Irianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com