Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Remaja Korban Pembunuhan di Johar Baru yang Berniat Kembali Sekolah

Kompas.com - 11/06/2015, 16:26 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putus sekolah tampaknya tak menjadi alasan bagi FB (16), korban pembunuhan di Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/2015) dini hari, untuk bermalas-malasan. FB putus sekolah saat duduk di bangku kelas dua Sekolah Teknik Mesin (STM) di Jakarta Pusat.

"Sekolahnya enggak tuntas. Enggak kelar," kata Rusminah (43) ibu dari FB di rumahnya, RT 01/02, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2015).

FB putus sekolah karena orangtua tak mampu lagi membiayai keperluan sekolahnya. Selain karena suaminya yang hanya menjadi sopir bajaj, dia pun tak lagi bekerja.

"Karena saya sudah enggak kerja. Jadi enggak ada biaya lagi," kata Rusminah yang tampak tegar setelah kehilangan anak sulungnya.

Rusminah bercerita anaknya mendapatkan KJP (Kartu Jakarta Pintar) sebanyak dua kali. Namun, biaya dari KJP tersebut tidak mencukupi biaya di sekolah swasta.

"Dia dapat KJP dua kali. Setelah yang kedua dia putus sekolah karena enggak ada biaya," ucap Rusminah. [Baca: Remaja Korban Pembunuhan di Johar Baru Tewas Lima Hari Sebelum Ulang Tahun]

Ibu dari dua anak ini tak patah arang. Ia sempat mengajukan keringanan ke sekolah, namun hasilnya nihil. Berhenti sejak enam bulan lalu, FB tak kehilangan akal.

Ia pun mencoba membantu ekonomi keluarganya yang pas-pasan dengan bekerja sebagai cleaning service.

"Meski enggak sekolah. Dia juga kerja di Kenari Mas jadi cleaning service," ucap Rusminah.

Selain itu, FB bekerja untuk mengisi waktu luang. Sehingga tidak terpengaruh dengan lingkungan sosial yang buruk. "Ya daripada enggak ada kerjaan dan kesibukan, kan," kata Rusminah.

Meskipun sudah kerja, namun FB tak pernah menyurutkan niatnya untuk sekolah. Sesekali ia mengutarakan perasaannya kepada Rusminah untuk kembali ke sekolah.

"Ma, aku enggak mau kerja ah, maunya sekolah," kata Rusminah yang kembali mengingat omongan FB.

Rusminah pun hanya bisa diam saat mendengar ucapan anaknya. Namun ia membanggakan anaknya yang tidak pernah putus sekolah.

"Alhamdulillah ya dari SD sampai terakhir dia enggak putus sekolah," kata Rusminah sambil menyunggingkan senyum.

FB tewas ditikam sekelompok orang di Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/5) dini hari. Saat itu ia bersama teman-temannya hendak pulang menuju rumahnya setelah menonton konser musik di Jakarta Fair Kemayoran (JFK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com