Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Perkirakan, ERP Berjalan Tahun 2016

Kompas.com - 17/06/2015, 00:22 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun sudah diuji coba sejak tahun lalu, sistem electronic road pricing (ERP) belum juga diimplementasikan. Unit Pelaksana ERP masih memperjuangkan pembentukan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sebelum melakukan lelang untuk operator.

Menurut Pengamat Transportasi dari Universitas Indonesia Ellen Tangkudung, bila progresnya baru sampai pembentukan BLUD, maka kemungkinan ERP baru bisa diterapkan tahun depan. Terlebih, lelang untuk operator belum dimulai.

"Kalau sudah lelang sudah mulai baru bisa cepat bergerak," kata dia kepada wartawan seusai Dialog Publik tentang ERP di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Ellen menilai, sebagai proyek yang utuh, sistem ERP sangat mengandalkan operator untuk pengadaan alat. Artinya, pengadaan alat tidak bisa dilakukan satu per satu tetapi harus menyeluruh sekaligus.

"Jadi seperti yang dibilang Pak Leo (Kepala UP ERP Dinas Perhubungan DKI Jakarta Leo Amstrong), tidak bisa itu beli kamera dulu, lalu beli OBU (on board unit). Semuanya harus satu paket," tutur dia.

Tidak hanya memasang alat, lanjut Ellen, UP ERP juga perlu membutuhkan kantor dan sumber daya manusia (SDM). UP ERP juga harus melatih SDM yang akan menjadi petugas operasional ERP. Sehingga, dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai sistem jalan berbayar itu benar-benar bisa diterapkan.

Sebelumnya, Leo mengatakan, kendala terbesar sistem ERP belum bisa terwujud adalah belum selesainya pembentukan BLUD. Sebab prosesnya masih terkendala di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Sebagai informasi, BLUD merupakan badan yang mengatur sebuah layanan yang bersifat kedaerahan. Dengan adanya BLUD, uang yang diperoleh dari sebuah layanan tersebut bisa dimanfaatkan untuk keperluan memperbaiki layanan. Namun, Leo menargetkan dalam dua-tiga minggu ini BLUD akan terbentuk. Sehingga lelang bisa dilakukan setelahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com