Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Kota Berpopulasi Padat, DPRD Ingin Polresta Jadi Polres Metro

Kompas.com - 26/06/2015, 16:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Ketua Komisi A DPRD Bekasi Ariyanto Hendrata mengutarakan harapannya agar Polresta Bekasi Kota bisa naik tingkat menjadi polres metro. Sebab, jumlah penduduk Bekasi yang harus ditangani oleh Polresta Bekasi Kota saat ini sudah sangat banyak dan semakin bertambah.

"DPRD pernah memberi rekomendasi untuk mendorong agar polresta ditingkatkan statusnya menjadi polres metro. Saya paham kondisi polresta saat ini dengan SDM terbatas mungkin agak kewalahan menangani Bekasi yang penduduknya tambah terus dari tahun ke tahun," ujar Ariyanto di Mapolresta Bekasi Kota, Jumat (26/6/2015).

Ariyanto mengatakan, peningkatan status tersebut akan berdampak besar bagi polres, seperti adanya penambahan jumlah sumber daya manusia, jumlah personel, serta kewenangan polisi. Ariyanto mengatakan, rekomendasi tersebut sudah disampaikan DPRD kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk segera diproses ke Polri. Akan tetapi, Ariyanto mengatakan, sampai saat ini instansinya belum mendapat informasi mengenai kelanjutan rekomendasi tersebut.

"Tentu kami bertanya-tanya bahwa rekomendasi itu kita buat lima bulan lalu, tapi memang sampai sekarang belum naik-naik statusnya. Apa ada kendala?" ujar Ariyanto.

Selain itu, Komisi A juga memberi saran agar polresta membuat polsek baru di tiap kecamatan di Bekasi. Dia mengatakan bahwa keberadaan polsek di dekat lingkungan masyarakat membuat penanganan kejahatan menjadi cepat dilakukan.

Saat ini, Polresta Bekasi Kota memiliki tujuh polsek, yaitu Polsek Bekasi Kota, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pondok Gede, dan Bantar Gebang. Selain itu, ada satu polsek yang baru dibangun di kawasan Jatisampurna.

Sementara ada lima kecamatan yang tidak memiliki polsek, yaitu Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Mustika Jaya, Kecamatan Pondok Melati, dan Kecamatan Rawalumbu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com